Sabtu, 29 September 2012

belajar dalam kegelapan





Belajar dalam kegelapan ….




                                    dok : nahrowi.blogspot



"Melalui dongeng, seorang pendidik juga dapat merangsang kecerdasan intelegensia, kemampuan berpikir secara logis sistematis, kemampuan beriteraksi dengan sesama anak, ataupun selera berbahasa dan nilai seni," 
( Khrisna Pabichara, Motivator pengembangan kecakapan belajar )




                 Malam itu  kami berkumpul di ruang keluarga bercengkerama dengan anak-anak, tiba-tiba listrik padam.  Agar anak kami yang baru berumur 2,5 tahun  tidak panik karena gelap maka dengan tenang saya berkata “ bapak disini, kalian tenang bapak mendekati kalian.” Lalu kupegang tangan anak yang bungsu, sedang anak sulungku dengan tenang mengambil lilin dan menyalakannya lewat api kompor gas di dapur.  Dan teranglah ruangan kami dengan terang lilin kecil tadi.
                   Kemudian  kucari lilin lain, sebagi persiapan jika padamnya lama. Benar listriknya  tak kunjung menyala. Kulihat anakku yang sulung mengajak adiknya bermain bayang-bayang terang lilin ditembok dengan gerakkan tangannya . Adiknya sangat senang  bermain dengan bayang-bayang tangan ditembok.  Sambil bercerita kakaknya memperagakan gerakan bermacam-macam binatang.
Setelah lama bercerita dan memperagakan gerakan binatang dengan tangan, lama-lama kakaknya kecapaian. Tapi adiknya tetap dengan semangat minta untuk di ceritakan lagi. Kemudian istri mengambil alih dengan dongeng tentang kehidupan dan cerita-cerita dari alkitab. Banyak hal tentang kebaikan dan sifat yang baik  disisipkan dalam dongeng dengan bayang-bayang tangan ditembok dari sebuah cahaya lilin.
Anak sulungkupun mengikuti dengan tatapan mata dan senang melihat peragaan tangan istriku, karena anakku sorang tunarungu, sehingga yang dilihat hanya gerakan tangan isrtiku yang berganti-ganti peran binatang yang satu ke binatang yang lain. Biasanya untuk komunikasi anak tuna rungu melihat gerak bibir lawan bicaranya, karena gelap maka gerak bibir tidak terlalu dapat dilihat dengan jelas. Tapi sangat menikmati dongeng dari  bayang-bayang tangan ditembok dari cahaya lilin tersebut. Adiknyapun  tak merasakan lelah maupun takut gelap karena perhatiannya tertuju kepada dongeng dan gerakan bayang-bayang tangan dari peragaan berbagai macam binatang.
                                   Yang lebih menyenangkan adiknya mencoba  sendiri mempergakan tangannya untuk menirukan berbagai gerakan binatang seperti yang dilakukan ibu dan kakanya. Banyak gerakan yang unik yang mampu dipergakan sang adik, sangat beda dengan ibu dan kakanya. Meski lucu dan kadang tidak jelas kami memberi pujian dan tepuk tangan. Mendapat pujian membuat  adik semakin bersemangat untuk mencoba lagi dengan gerakan-gerakan lain dan menyebut gerakan tersebut gerakan binatang tertentu meskipun ucapannya juga tidak jelas. Tapi yang pasti adik senang dengan kegiatan malam itu, sampai saatnya kami harus tidur, meskipun listri juga belum menyala.
                           Menurut Peter l Berger (1996) manusia memproduksi dirinya melalui pengalaman dalam realitas sosial. Pandangan lain yang sejalan disampaikan John Dewey (2004) yang berpendapat bahwa’orang belajar dari apa yang dikerjakannya”. Lebih terperinci Paulo Freire (2000) “ berpikir, berkata, berbuat, itulah praksis. Proses belajar adalah praksis yang unsur-unsurnya adalah anak berpikir, anak berkata dan anak berbuat, praksis menintegrasikan ketiga unsur itu. Dengan dongeng dan peragaan tangan, anak tertarik dan belajar berimajinasi tentang sesuatu hal dalam cerita dongeng tersebut, kemudian anak tertarik mencoba sendiri. Proses ini bagi penulis merupakan proses pembelajaran itu sendiri. Anak melakukan sendiri meski masih banyak kekurangan tapi tetap  semangat mencoba dan menggali kembali prosesnya.  Mengikuti kata Ralp Waldo  Emerson, rahasia dalam pendidikan terletak pada sikap menghargai murid. Mari manusia dewasa, guru dan orang tua, senang memberikan penghargaan dari setiap proses yang dilakukan anak atau murid kita sehingga anak mempunyai kepercayaan dan kebanggaan dari hal yang dilakukanya.
 Semoga hal kecil yang kami lakukan malam itu memberi bekal bagi manusia muda menjadi lebih matang.
Semoga. (bewe,sept2012)     

  ( bacaan :Utomo Dananjaya, 2010,“Media pembelajaran”, Bandung, Nuansa )

sepeda guruku



puisi 
….. sepeda guruku


dok : bandpratice.blogspot


Sepeda mini kau naiki,
Tiap pagi kau lewati jalan yang sama
Tiap pagi pula dengan sepeda yang sama kau naiki
Tiap pagi pula kau taruh tasmu ditempat stang depan
Tiap pagi pula kau tetap semangat tuk pergi sekolah
Tiap pagi selalu kau teteskan keringatmu dengan gerak ayunan  kakimu
Tiap pagi kau selalu yakin akan memberi pengetahuan bagi sebagian anak-anak bangsa

Ah…
Lelah rasanya……. !
Di pedalaman ini

Apa yang kau cari?
Di sini jauh dari keramaian
Di sini jauh dari kemerlapan dunia

Apa yang kau cari?
Dengan badanmu  kecil dan kurus
Kau ayunkan putaran roda sepedamu ke sekolah

Apa yang kau cari?
Kau siapkan banyak pengetahuan
Tuk anak-anak yang haus pengetahuan

Apa yang kau cari ?
Tak seorangpun perhatikan jerih payahmu
Terimakasihpun rasanya belum pernah kau dengar

Apa yang kau cari?
Banyak siswamu yang lupa bawa buku
Banyak siswamu yang tidak mencatat
Banyak siswamu yang tak mendengarkan pengajaranmu

Tapi,
Matamu ……
Suaramu …..
Usahamu …..
Senyummu ….
Perilakumu …
Kesabaranmu
Semangatmu …
Cintamu …
Kasihmu ….


Satu yang kutahu
Engkau hanya memberi  tak harap kembali
Engkau bahagia jika anak-anakmu menjadi “manusia”
Terimakasih guruku ………

( bewe sept2012)



Selasa, 18 September 2012

Antara Guru dan Petani


Antara Guru dan Petani

                                                                 duniachybill.worlpress.com


Di tangan seorang petani ( tentu saja dengan bantuan alam dan pertolongan Tuhan ) bibit/benih padi yang kecil itu bisa tumbuh dan berkembang dengan subur dan berbuah banyak/ lebat dan berlipat.
Dia tahu untuk apa dia menanam padi. Apa yang dia lakukan?
Dia menyiapkan lahan untuk menyemai bibit dengan doa ( bahkan ada yang dengan sesaji )
Dia menyiapkan lahan yang bagus dan matang untuk menanam bibit.
Dia tahu kapan saat menanam ( musim tepat, umur benih tepat ).
Dia menggunakan sarana agar jarak dan lajur tanaman sama, rapi dan teratur.

Seorang petani tahu pupuk yang baik dan cocok.

Dia tahu kapan dan berapa banyak dia harus memberi pupuk. Dia tahu seberapa besar air yang dialirkan.
Dia tahu pada umur berapa dia harus menyiangi tanamannya.
Dia melakukan pencegahan agar hama  ( tikus, wereng, burung  dan aneka penyakit tanaman ) tidak menyerang tanamannya.

Pendek kata seorang petani tahu kebutuhan tanamannya dan tahu kapan dan seberapa besar kebutuhan  itu diberikan agar tanamannnya berbuah bagus dan lebat. Bukankah seorang petanipun ahli pedagogik tanaman? Percayakah anda bahwa petanipun perlu ketrampilan berkomunikasi dengan tanaman?  Saat hampir panen dia memetik sebagian panenannya, mengundang saudara dan tetangganya untuk menyukuri hasil panenannya. Hasil bertaninya dia gunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya. Memang, petani tidak harus bergelar sarjana untuk menciptakan produk yang bagus, lebat dan unggul. Tetapi dia juga harus bekerja keras ( otak, hati dan ototnya ) dari saat memilih dan menentukan bibit sampai saat panen.agar tidak mengalami gagal panen ). Intinya dia harus mencintai dan menyayangi tanaman.

Di tangan seorang guru ( sendiri dan bersama-sama ) ( tentu saja dengan bantuan orang tua siswa dan pertolongan Tuhan ) seorang anak ( dengan seluruh potensinya  ) akan bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Dia tahu untuk apa dia menjadi guru dan mendidik anak-anak  Apa yang dia lakukan? Kurang lebih sama dengan seorang petani.

Apa yang berbeda?

Pertama, seorang guru harus berpendidikan formal. Kedua, dia tidak bisa memilih dan menentukan calon muridnya. Dia tidak bisa dan tidak boleh memilih hanya anak-anak yang bagus, baik dan unggul. Dia harus menerima semua anak ( yang kurang, sedang dan yang lebih, baik ekonomi maupun intelektualnya ).
 Yang jelas sama adalah petani dan guru mengolah mahluk hidup. Tumbuh, berkembang dan berbuah.
Benarkah keduanya adalah agent of changes?

( tulisan Bp. Antonisius Tumidjo, mantan kepala sekolah SMP Tarakanita GS)

Hidup seperti gema


Jeda sejenak.....
Hidup seperti Gema





Pada suatu hari seorang ibu menegur anak laki-lakinya yang masih kecil.
Dalam kemarahan yang besar, anak itu meneriakinya, “Aku benci kamu!”
Anak itu kemudian lari keluar dari rumah dan masuk ke dalam hutan.
Di sana ia berdiri di sebuah bukit dan berteriak,

 “…….Aku benci kamu! Aku benci kamu! Aku benci kamu!”

Kemudian ia mendengar suara (gema suaranya sendiri) yang sama,

 “Aku benci kamu! Aku benci kamu! Aku benci kamu!”

Anak itu kaget dan mulai takut.
Maka ia berlari kembali ke rumah dan mencari ibunya,

 “…..  Mami, ada seorang pria jahat di hutan yang berteriak : aku benci kamu.”

Mendengar cerita sang anak, ibu itu tersenyum.
“Mari kita ke sana dan melihatnya,” kata sang ibu.
Mereka berdua kemudian pergi masuk ke hutan dan berhenti di tempat di mana anak itu tadi berdiri dan berteriak.
Kata ibunya,

 “Nak, sekarang berteriaklah : Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu!”
Setelah anak itu berteriak, terdengarlah suara yang sama :
 “Aku cinta padamu! Aku cinta padamu! Aku cinta padamu!”

“Kok bisa begitu, mami?” tanya anak itu.
“Itu namanya gema, nak. Dinding batu di depan itu yang telah memantulkan suaramu tadi,” jawab sang ibu.

“Begitu juga hidup kita ini seperti gema.
Kita menerima kembali apa yang telah kita berikan.
….Kalau kita mencintai, kita akan dicintai.
Kalau kita membenci, kita juga akan dibenci.”

Ibu dan anak itu kemudian berpelukan.


Adaptasi dari cerita Robert Schuller
( sumber : Rahkito Jati OMI,2005, “Segelas Susu”,Yogyakarta, Yayasan Pustaka Nusatama )

Minggu, 16 September 2012

Dekat di Mata Dekat di Hati

Jeda sejenak..... 


“Dekat di mata Dekat Di Hati”




Dua minggu lalu, aku pergi ke toko buku Kanisius, di pinggiran Jakarta Timur. Di satu sudutnya, saya terkesan dengan sebuah stiker gaul berwarna hitam dan merah kental. Matching bangeth!! Saya tertarik bukan karena murah dan warnanya yang mencolok, tetapi karena isinya yang cool, gue banget, bunyinya :

                   Kamu menyebut Aku “Jalan”, tapi kamu tidak mengikuti jalanku
                   Kamu menyebut Aku “Terang”, tapi kamu tidak pernah melihat aku.
                   Kamu menyebut Aku “Guru”, tapi kamu tidak pernah mendengarkan aku.
                   Kamu menyebut Aku “Tuan”, tapi kamu tidak pernah melayani aku.
                   Kamu menyebut “Kebenaran” tapi kamu tidak pernah percaya kepadaku.
                   Jangan kaget, jika suatu hari nanti Aku tidak mengenal kamu.

Lalu saya jadi bertanya,
…. “Apakah aku sungguh mengenal Allah? Di mana akau dapat menemukan Allah Apakah melulu ditempat yang sepi, hening,jauh dari keramaian? Apakah Allah itu sungguh dapat ditemukan dan dialami  dalam diri sesamaku?
So what githu loch!!”

Saya punya cerita begini…..
 Aming, seorang pemuda gantheng, tukang tambal banmotor, suatu siang terik, tiba-tiba mendengar suatu yang berkata : Aming … Aming … besok saya akan  dating mengunjungi engkau di bengkel tuamu!”Tak ada seorangpun di sekitar situ. Dan , suara itu terdengar jelas samapai tiga kali. Akhirnya, Aming pede banget kalo itu suara Tuhan sendiri.

Keesokkan harinya, Aming memastikan Tuhan di bengkelnya. Udara pagi itu sangat buruk, hujan besar. Sementara dia asyik bekerja, tiba-tiba muncul seorang teman  dekatnya yang dating hendak meminjam uang.
 Sialan! Bete!   Menjengkelkan! Tapi dilayaninya juga. Menjelang tengah hari, Tuhan belum juga nongol . Tetapi muncul seorang pemuda yang tak dikenalnya. Pemuda itu kelaparan dan kedinginan. Ia meminta tempat berteduh di bengkel Aming. Aming mempersilakannya duduk di  suatu sudut di bengkelnya. Ketika udara agak cerah, tamu itu minta pamit dan kemudian pergi.
Pada sore harinya, Tuhan belum juga muncul . Tetapi malahan gadis tetangganya datang terengah-engah dan meminta bantuan Aming untuk memanggilkan dokter sebab bapaknya sakit keras, hampir meningggal. Waduh bagaimana ini, apakah Aming harus pergi? Bagaimana kalau Tuhan datang ketika ia tidak berada di bengke itu? Akhirny, ia cepat-cepat pergi memanggil dokter itu dan  selekas mungkin ia kembali ke bengkelnya, takut kalau-kalau Tuhan sudah datang ke bengkelnya.
Tetapi sampai malam tiba, Tuhan tidak jug muncul. Apakah Tuhan sudanh datang waktu Aming tidak berada dibengkelnya ? ketika ia hendak menutup pintu bengkelnya tiba-tiba ia mendengar suara Tuhan :

                                    “Aming, Aming. “
“Ya Tuhan mengapa Engkau tidak datang juga?”   
                                    “Aku datang Aming, bahkan sampai tiga kali aku datang kepadamu”

Tiba-tiba, Aming teringat akan pengalamannya hari ini, ketika ia bertemu seorang teman dekatnya yang ingin meminjam uang. Ketika ia bertemu dengan seorang pemuda tak dikenal yang kelaparan dan kedinginan. Dan, ketika ia bertemu dengan gadis tetangganya yang meminta bantunannya untuk mencarikan dokter buat bapaknya …………

Memang bukan kebetulan kalu Tuhan telah lahir dan menjadikan dirinya seperti sesame kita, yang kerap setiap hari kita jumpai, lewat diri teman-teman kita, di rumah, sekolah, gereja, dan pelbagai tempat lainnya……..
Sosok pahlawan selalu bermakna pun memikat, apalagi pahlawan kemudian diberi nama Yesus Kristus ini, “ ia menjadikan segala-galanya baik “ (Mrk 7:37).

Semoga semua semua orang, khususnya yan KLMTC. Kecil-lemah-miskin-tersingkir, dan cacat, yang kita jumpai setiap harinya semakin dekat di mata, tapi juga semakin dekat di hati karena kita sungguh melihat kehadiran Tuhan yang nyata lewat perjumpaan dengan mereka semua. Semoga.

( diambi dari : buku Josh Kokoh, Pr, 2009, “Mimbar Altar”,  Yogyakarta : Kanisius )

Sabtu, 15 September 2012

Negara Maju dan Negara Berkembang


Negara Maju dan Negara Berkembang

Standar Kompetensi :
1.     Memahami kondisi perkenbangan negara di dunia.
Kompetensi Dasar  :
1.1  Mengidentifikasi ciri-ciri negara berkembang dan negara maju.

DISUSUN OLEH :
F. Budi Wibowo, S.Pd, guru IPS SMP Tarakanita Gading Serpong.
Email : bewe2021@gmail.com
Blog : promimbar2021.blogspot.com



A.    Pengertian
Negara Maju ( Developing Countries ) :
Suatu negara yang memiliki kualitas hidup yang tinggi melalui penggunaan teknologi yang tinggi dan perekonomiannya sudah merata.

Negara Berkembang ( Eveloped Countries ) :
Suatu negara yang pendapatannya rata-rata rendah per tahun dan rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup masih dalam taraf rendah atau sedang.

B.     Negara maju membentuk suatu kerjasama Grup Delapan ( G-8)
1.      Amerika Serikat
2.      Jepang
3.      Kanada
4.      Inggris
5.      Perancis
6.      Jerman
7.      Italia
8.      Rusia

C.    Ciri-ciri Negara Maju
1.      Sumber daya manusia berkualitas tinggi
2.      Pendapatan per kapita tinggi
3.      Pertumbuhan penduduk reltif rendah
4.      Angka kematian dan kematian rendah
5.      Usa harapan hidup tinggi
6.      Kemajuan teknologi pesat dan cnggih
7.      Tingkat pendidikan penduduk tinggi
8.      Angka buta huruf rendah
9.      Persebaran penduduk mayoritas di kota, hal ini berkaitan dengan adanya industri.
10.  Kegiatan ekonomi bertumpu pada bidang industry dan jasa.
11.  Adanya kesetaraan jender laki dan perempuan
12.  Angka beban tanggungan usia produktif tinggi
13.  Mampu dominasi kehidupan social ekonomi negaraberkembang, terutama dalam hal modal serta pengetahuan umum dan teknologi.




D.    Ciri-ciri Negara Berkembang
1.      Pendapatan perkapita rendah
2.      Produktivitas penduduknya masih rendah
3.      Angka pertumbuhan penduduk tinggi
4.      Angka harapan hidup rendah
5.      Tingkat pendidikan penduduk relative rendah
6.      Angka bebab ketergantungan penduduk tinggi
7.      Angka pengangguran tinggi
8.      Perekonomian sangattergantung pada sektor pertanian dan ekspor produk primer
9.      Masih sangat tergantung pada bantuan luar negeri
10.  Kegiatan ekonomi sebagian besar sektor pertanian /industri yang berlatar belakang agraris
11.  Sumber daya manusia rendah
12.  Belum ada kesetaraan jender, status pria masih dianggap lebih tinggi daripada perempuan.
13.   Tingkat ketergantungan pada Negara-negara  maju masih sangat tinggi, dalam hal pendidikan, modal. Teknologi dan tenaga ahli.
14.  Sumber daya alam belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

E.     Persebaran Negara Maju
·         Benua Eropa         : Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Italia dan banyak lain dibagian Eropa ini.
·         Benua Amerika     : Amerika Serikat dan Kanada
·         Benua Australia    : Australia
·         Benua Asia            : Jepang dan Singapura

F.     Persebaran  Negara Berkembang
1.      Benua Afrika              :  pada benua ini seluruh negaranya merupakan Negara berkembang.
2.      Benua Asia                  : Pada benua ini hanya ada dua negara yang bukan negara berkembang yaitu Negara Siangapura dan Jepang.
3.      Benua Amerika           : Pada bagian ini hanya pada bagian tengah dan selatan yang merupakan Negara-negara berkembang.

G.    Permasalahan Negara Maju
1.      Sebagian besar negara maju memiliki keterbatasan sumber daya alam.
2.      Kurangnya jumlah tenaga kerja sehingga membutuhkan tenag kerja dari negara berkembang
3.      Masalah lingkunga sebagai akibat dari kemajuan industry

H.    Permasalahan Negara Berkembang
1.      Perbedaan mencolok antara si kaya daan miskin sehingga dapat menimbulkan permaslahan social.
2.      Jumlah pengangguran semakin meningkat
3.      Kurang bersaingnya produksi dalam negeri di pasasar internasional
4.      Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
5.      Kemiskinan yang semakin meningkat
6.      Kurangnya modal untuuk pembangunan
7.      Penerapan teknologi yang tidak tepat

I.       Beberapa hal yang dijadikan indikator/ ukuran penilaian untuk menggolongkan suatu Negara sebagai negara maju atau berkembang.
a.       Tingkat pertumbuhan penduduk.       

Tingkat kelahiran kasar
adalah jumlah bayi yang hidup per tahun pada setipa 1.000 penduduk.
Merupakan cara paling baik untuk membedakan Negara berkembang dengan Negara maju.
.

b.      Kualitas penduduk
·         tingkat pendidikan,
diukur dari banyak sedkitnya jumlah pendudduk buta hruf, tingkat pendidikannya dan status usia sekolah.

·         tingkat pendapatan ( potensi ekonomi )
Ø  Pendapatan Per Kapita Adalah jumlah pendapatan nasional suatu Negara selama satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk negara tersebut.
Ø  Pendapatan Nasional dapat diperoleh dari GDP atau GNP
Ø  Pendapatan Nasional juga dapat dihitung dengan menggunakan nilai GNI ( Gross National Income.
Ø  Tenaga kerja :
-          Tenaga terdidik ( sebagian besar negara maju )
-          Tenaga kerja tidak terdidik ( sebagian besar negara berkemabang )

Ø  Potensi daya beli :
-          Negara yang daya beli tinggi disebut Negara maju
-          Negara yang daya beli rendah disebut Negara miskin /berkembang

·          tingkat kesehatan
-          Negara yang kualitas baik ditandai dengan tingginya harapan hidup masyarakat dan rendahnya angka kematian bayi.
-          Nagara maju : Angka Harapan Hidup Tinggi, rendahnya angka kematian bayi..
-          Nagara berkembang : angka Harapan hdup renadah, dan angka kematian tinggai
-          Hal ini dikarenakan fasilatas dan para medis sangat baik.
-          Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas usia seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia.
-          Angka kematian bayi adalah jumlah bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 jumlah bayi lahir hidup

c.       Kemajuan teknologi dan penggunaannya.
·         Penggunaan teknologi di Negara maju sudah sanagat tinggi, dan Negara berkembang sebaliknya.
·         Perkembangan industry suatu Negara sangat dipengaruhi oleh perkembangan atau kemajuan teknologinya.

d.      Kemajuan industri dan penggunaannya industri.
·         Makin tinggi tingkat pendidikan makin tinggi pula penggunaan teknologinya
·         Negara maju mampu menghasilakan berabagi teknologi modern dan sangat berfaedah
·         Negara berkembang rendahnya pendidikan berdamapak pada terlambatnya perkembangan teknologi.
·         Banyak impor teknologi, tapi rendahnya pendidikan juga berpengaruh pada pengopersian teknologi.

e.       Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
·         Belum tentu SDA tinggi akan menjadi Negara kaya, karena dinegara berkembang tang SDA tinggi tap tetap belum kaya karena :
Ø  Kegiatan eksploitasi SDA cukup tinggi namun kemampuan pengolahan masih kurang
Ø  Negara berkembang belum mampu melakukan eksploitasi SDA sama sekali, hal ini dikarenakan :
ü  Belummepunyai tenaga ahli
ü  Belum dimilikinya teknologi pendukung
ü  Tidak dimilikinya dana yang cukup


J.      Tahap-tahap Perkembangan suatu Negara Menurut Walt Whitman Rostow, seorang ekonom dari Amerika Serikat, dalam bukunya yang berjudul Stages of Economic Growth (Tahapan-Tahapan Pertumbuhan Ekonomi) :
1.      Tahap masyarakat tradisional ( Traditional Society stage )
Dicirikan dengan  :
·         Kondisi masyarakat yang belum produktif
·         Cara berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisonal
·         System dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional
·         Sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat tardisi/turun temurun
·         Perekonomian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri ( belum berorientasi pada pasar
·         Mata pencaharian masyarakat di sector pasa

2.      Tahap Prakondisi Lepas landa ( preconditional for take off stage )
Dicirikan dengan :
·         Terjadi perubahan pola kerja dan system disegala bidang, baik social, ekonomi, budaya, dan politik.
·         Sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien.
·         Sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga-lembaga keunagan.
·         Kegiatan perekonomian terus bergerak kearah kemajuan.

3.      Tahap Lepas landas ( take off stage)
Dicirikan dengan :
·         Semakin berkembangnya usaha-usaha produksi
·         Terciptanya berbagai pembaharuan yang lebih produktif dan efisien di ssegala bidang
·         Sector produksi merupakan sector dominan yang memicu pertumbuhan ekonomi.
·         Semakin meningkatnya pendapatan per kapita dan pendapatan nasional.

4.      Tahap Gerak Menuju kematangan ( Drive for Maturity Stage )
Dicirikan dengan ;
·         Sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus menerus
·         Penggunaan teknologi modern pada masyarakat semakin meluas
·         Semakin mantapnya struktur ekonomi Negara
·         Negara majumenginvestasikan pendapatan nasionalnya
·         Industry modern semakin berkembang terutama industry yang padat modal.

5.      Tahap Konsumsi Masih Tinggi ( Age of High Mass Consumption Stage )
Dicirikan dengan :  
·         Semakin meningkatnya pendapata masyarakat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga tingkat pemenuhan kebutuhan skunder bahkan tersier.

K.    Pembagian Negara berdasarkan criteria monoter yang dinyatakan dalam Produk nasional Kotor ( GNP ) per kapita dalam setahun, data laporan bank Dunia tahun 1980 :
1.      Negara-negara yang berpenghasilan Rendah  ,                       : kurang dari US$ 370.
2.      Negara-negara berpenghasilan Sedang                                  : GNP US$ 370 – $ 3.500.
3.      Negara-negara Maju ( Industri )                                            : GNP US$ 8.070
4.      Negar-negara dengan ekonomi Terencana secara Sentral.      : US$ 230 - $ 5.700
5.      Negara-negara pengekspor minyak yang surplus modal
 ( yang memiliki keberuntungan dari peningkatan hasil minyak bumi sejak tahun 1973 )
             
Catatan :
f.       Nilai GDP ( Gross National Product ) / Nilai Nasional Bruto
Adalah nilai barang atau jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara selama satu tahun ditambah hasil barang da jasa warga negara yang bekerja di luar negeri.

g.      GDP ( Gross Domestic Product ) / Nilai Produk Domestik Bruto.
Adalah nilai total atas seluruh output final yang dihasilkan oleh suatu perekonomian, baik yang dilakukan oleh penduduk warga negara maupun orang-orang dari negara lain yang bermukim di negara yang bersangkutan.

h.      Pendapatan Per Kapita
Adalah jumlah pendapatan nasional suatu Negara selama satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk negara tersebut.

i.        Pendapatan Nasional dapat diperoleh dari GDP atau GNP

j.        Pendapatan Nasional juga dapat dihitung dengan menggunakan nilai GNI ( Gross National Income.

k.      Keberhasilan ekonomi yang luar biasa dan mengedankan , dengan sebutan 4 Macan Asia, yaitu Taiwan, Korea Selatan, Hongkong dan Singapura.

L.     World bank membagi negara berdasarkan pendapatan per kapita.
1.      Negara berpenghasilan Rendah ( Low Income )
: GNP perkapita US$ 765 atau lebih                         
2.      Negara-negara berpengahasilan menengah rendah ( lower middle income )
: GNP  per kapita US$ 766 – 3.035
3.      Negara-negara berpendapatan menengah tinggi ( upper middle income )
: GNP per kapita US$ 3.036 – 9.385
4.      Negara-negara berpendapatan tinggi ( high income )
: GNP per kapita US$ 9.386 atau lebih.

M.   Pembagian Negara berdasarkan keadaan politik dan ekonomi ( pada tahun 1960 ):
1.      Negara dunia pertama / negara kapitalis/ dunia barat.
: meliputi negara industri dengan corak ekonomi pasar.
2.      Negara dunia kedua / blok komunis/ kubu sosialis.
: meliputi  negara-negara ekonomi yang telah terencana secara sentral.
3.      Negara dunia ketiga
: meliputi Negara-negara yang lebih miskin dan banyak diantaranya baru merdeka dari kekuasaan kolonial.

N.    PBB membagi negara berdasarkan HDI ( Human Development Index ) / Kualitas Sumber Daya Manusia. Yaitu berdasarkan 3 hal yaitu :
1.      Usia harapan Hidup /Kesehatan ( semakin panjang usia harapan hidup semakin baik. )
2.      Pemenuhan kebutuhan bahan makan/ Ekonomi ( negara berlkembang kurang terpenuhi ) 
3.      Tingkat pendidikan dan buta huruf. ( di Negara berkembang lebih sedikit yang berpendidikan dan tingkat buta huruf tinggi. )

O.    Modal dasar pembangunan Negara, antara lain  :
1.      Sumber daya alam
2.      Ilmu pengetahuan
3.      Sumber daya manusia /penduduk

P.     Dafta Pustaka
--- Hasan Budi S, Drs dan Bambang S, M.Pd, 2007, IPS Terpadu untuk SMP kelas IX, Jakarta : Erlangga.
---  Nurhadi, 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs,kelas IX, , Jakarta : Bailmu.
---  M sidik Dkk 2008, IPS Ilmu Pengetahuan Sosial 3, Jakarta: Piranti
--- Sardiman Dkk, 2006, Khazanah Ilmu Pengetahuan Sosial 3, Solo: Tiga Serangkai
--- Dwi Sukanti dkk, 200, IPS Terpadu untuk SMP kelas IX, Jakarta : Ganeca.
--- Ratna Sukmayani dkk, 2008,  Ilmu pengetahuan Sosial 3,Jakarta : BSE Pusat Pembukuan Dep pendidikan Nasional.