Kamis, 17 Mei 2018

Perkembangan Islam di Indonesia


PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN  DAN PEMERINTAHAN PADA MASA ISLAM





A.    Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Islam di Indonesia
1.      Pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia ada 2 :
1.1. Abad ke-7 ;
 Bukti :
a.       Berita Cina jaman Dinasti Tang yang menerangkan bahwa pada tahun 674 orang- telah mendirikan perkampungan di pantai barat Sumatra dan kampung itu disebut Barus atau Fansur.
b.      Pada saat Sriwijaya mengembangkan kekuasaan pada abad k-7 dan ke-8, para pedagang Islam telah ada yang singgah di Sriwijaya
c.       Pada tahun 674, Raja Tashih mengirimkan duta ke Kerajaan Ho-ling, berkenaan dengan peristiwa itu ditafsirkan bahwa Islam mulai masuk ke Indonesia.
1.2. Abad ke-13
 Bukti :
a.       Catatan perjalanan Marco Polo yang menceritakan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan bertemu dengan orang-orang yang telah beragam Islam
b.      Penemuan nisan makam Raja Samudra Pasai Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 1297.



2.      Pendapat tentang asal agama Islam di Indonesia :
1. Islam datang dari Gujarat, India, dengan alasan adanya batu nisan yang terdapat di Pasai, Gresik dan tempat lain yang bentuknya sama dengan nisan yang ada di Gujarat. Pendapat ini dikemukakan oleh Pijnappel, Snouck Hurgronje dan Moquette.
2.Islam datang dari Arab, dengan alasan diketemukannya perkampungan orang-orang Arab di pantai barat Sumatra. Bukti yang lain bahwa umat Islam di Indonesia menganut mazhab Syafii seperti yang berkembang di Mekah. Pendapat dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfurd, Niemann dan de Hollander.
3. Islam datang dari Persia, alasannya kebudayaan Persia banyak berpengaruh di Indonesia; misal peringatan 10 Muharram.Pendapat ini dikemukakan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat.
4.Islam datang dari Cina, alasan yakni pada abd ke-9 banyak muslim Cina di Kanton dan wilayah Cina Selatan yang mengungsi ke Jawa, Kedah dan Sumatra, serta diperkuat dengan adanya makam Islam dari keramik Cina di Leran.

3.      Faktor penyebab mudah berkembangnya agama Islam di Indonesia :
1. Agama Islam disebarkan dengan jalan damai.
2. Tidak ada sistem kasta dalam Islam.
3. Upacara ritual dalam Islam sangat sederhana
4. Syarat seseorang masuk Islam sangat mudah
5. Penyebaran Islam menyesuaikan dengan kondisi sosial yang telah ada.
6. Islam bersifat terbuka, artinya setiap muslim dapat menyebarkan agama Islam

4.      Cara-cara penyebaran Islam di Indonesia :
4.1.Perdagangan
4.2.Perkawinan
4.3.Pertunjukan Seni (Kesenian)
4.4.Politik
4.5.Pendidikan
4.6.Tasawuf
Catatan :Tasawuf adalah salah satu aliran dalam agama Islam, yang menyuruh pengikutnya lebih dekat pada kegiatan ibadah dari pada materi. Tujuannya agar bisa menjalin hubungan langsung dengan Tuhan. 

5.      Tahap Awal Perkembangan Islam di Indonesia
5.1. Di Pulau Jawa, agama Islam mulai berkembang abad ke-11 dengan bukti diketemukannya batu nisan Fatimah binti Maimun di Leran Gresik (1082).





5.2.Di Maluku, persahabant hubungan baik yang dilakukan raja Malomatiya dengan pedagang-pedagang Arab dan menjadi benih pertumbuhan agama Islam di Maluku. Raja Maluku yang memeluk agama Islam adalah Zainal Abidin (1465-1486).
5.3. Kalimantan Selatan, masyarakat mulai menganut agama Islam setelah Pangeran Samudera menaiki tahta dan berganti nama Sultan Suryanullah.
5.4.Kalimantan Timur, masyarakat mulai menganut Islam setelah datang dua orang mubalig dari Sumatra, yaitu Datok ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan.
6.      Wali Songo



6.1.Peranan Walisongo di Pulau Jawa :
a.       Pendakwah dan penyebar agama Islam
b.      Pendukung, pembantu dan penasihat pada kerajaan-kerajaan Islam
c.       Pengembang kebudayaan daerah dengan masuknya unsur-unsur ajaran agama Islam.
6.2. Nama-nama Walisongo.


a.       Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Arab dan berhasil mencetak kader di Gresik.
b.      Sunan Ampel, mendirikan pondok pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya
c.       Sunan Bonang, menciptakan beberapa lagu macapat dan menggunakan alat musik bonang dalam penyebaran Islam.
d.      Sunan Drajat, penyebaran dengan upaya peningkatan kesejahteraan fakir miskin dan menganjurkan rakyat dan pembesar Kerajaan Demak hidup sederhana.
e.       Sunan Giri, kegiatan dakwah dengan menitikberatkan bidang pendidikan.
f.        Sunan Kudus, menguasai berbagai ilmu agama Islam dan menjabat hakim tinggi dan panglima militer.
g.      Sunan Muria, seorang guru tasawuf dan berdakwah lebih banyak pad masyarakat kalangan bawah (petani, pedagang, nelayan).
h.      Sunan Kalijaga, dalam berdakwah menggunakan sarana pertunjukan wayang.
i.        Sunan Gunung Jati, menetap di Cirebon dan berhasil mengukuhkan kekuatan Islam di Jawa bagian barat.


6.3. Beberapa pemikir Islam


a.       Hamzah Fansuri, pemikir Islam di Aceh dan menyebarkan ajaran tasawuf serta melahirkan karya-karya tulis bernuansa Islam, misal Syair Perahu dan Syair Si Burung Pingai.
b.      Nuruddin ar-Raniri, menyusn sebuah kitab berjudul Bustanus Salatin (Taman Raja-Raja). Kitab ini terdiri tujuh bagian menerangkan tentang penciptaan langit dan bumi, riwayat para nabi, sejarah bangsa Mesir, Arab, Delhi, Malaka, Pahang dan Aceh, Kitab ini menjelaskan tentang raja-raja dan pegawai-pegawai yang memiliki sifat adil, cakap dan saleh.
c.       Bukhari al-Jauhari, karya tulis berjudul Tajus Salatin (Mahkota Raja-Raja), berisikan ajaran dan petunjuk bagaimana cara seseorang mengenal dirinya sendiri, bagaimana cara mengenal Tuhan sebagai pencipta alam semesta, dan bagaimana orang-orang mengenal dunia serta kehidupannya.


6.4. Hari-hari Besar Agama Islam


a.       Maulid Nabi, setiap tanggal 12 Rabiulawal
b.      Isra’ Miraj, setiap tanggal 27 Rajab
c.       Idul Fitri, setiap tanggal 1 dan 2 Syawal
d.      Idul Adha, setiap tanggal 10 Zulhijah
e.       Tahun Baru Islam, setiap tanggal 1 Muharam





PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM

1.      Seni Bangunan, Seni Pahat dan Seni Ukir
a.       Masjid



Masjid bermakna sebagai tempat sujud, yakni tempat orang melaksanakan ibadah bavgi umat Islam. Masjid memiliki ukuran yang besar, kalau yang lebih kecil disebut surau atau mushala. Masjid juga tempat menggembleng jiwa dan pribadi-pribadi Islam yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
Beberapa hal yang menarik dan menjadi corak khas dari bangunan masjid-masjid kuno adalah :
1)      Masjid mempunyai denah bujur sangkar
2)      Pada sisi barat terdapat banguna yang menonjol untuk mihrab
3)      Di kedua sisi masjid kadangkala ada serambi
4)      Atap masjid kebanyakan beratap tumpang
5)      Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang
6)      Di dalam masjid terdapat barisan tiang yang mengelilingi empat tiang induk
7)      Di kiri atau kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan salat
8)      Letak masjid tepat di tengah-tengah kota
9)      Di sekitar masjid (kecuali bagian barat) biasanya terdapat tanah lapang (alun-alun)
10)  Di sekitar masjid terdapat kolam
11)  Di sekitar masjid terdapat makam tokoh ulama tertentu


b.      Keraton


Keraton adalah tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting  yang menyangkut  urusan kerajaan dan sebagai tempat tinggal raja beserta keluarganya.
Bangunan utama keraton dikelilingi pagar tembok, parit atau sungai kecil
Halaman keratin dibagi dalam tiga bagian, bagian yang laing belakang amat disakralkan, di depan keraton terdapat lapangan luas yang disebut alun-alun
Fungsi alun-alun :
1)      Pertemuan Sultan dengan rakyat dalam acara-acara tertetntu
2)      Latihan perang bagi para prajurit
3)      Hiburan. Pesta atau perayaan-perayaan tertentu


c.       Makam


   Makam merupakan tempat kediaman terakhir seseorang yang telah meninggal.
   Makam kuno bercorak Islam terdiri dari :
1)      Jirat atau kijing bangunan yang dibuat dari batu atau tembokan yang berbentuk persegi panjang dengan arah lintang utara-selatan
2)      Nisan adalah tonggak pendek dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kubur yang biasanya dipasang di ujung utara dan selatan jirat.
3)      Cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat
d.      Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni melukis indah.Seni kaligrafi yang bernafaskan Islam merupakan rangkaian dari ayat-ayat suci Al Quran. Rangkaian tersebut dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk gambar.


2.         Seni Sastra


Peninggalan karya sastra bercorak Islam yaitu :
a.       Hikayat adalah kaya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai wahana pelipur lara.(Contoh ; Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah)
b.      Babad adalah cerita berlatar belakang sejarah yang biasanya lebih berupa semata cerita dari pada uraian sejarah (Contoh; Babad Tabah Jawi dan Babad Giyanti)
c.       Syair adalah puisis lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama (Contoh Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas)
d.      Suluk adalah kitab-kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf.
Contoh : ( Suluk Sukarsa, Suluk Wujil dan Suluk Malang Sumirang

3.         Tradisi dan Upacara
Kebudayaan Islam yang masuk Indonesia mengalami AKULTURASI ( proses percampuran anatar dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan mempengaruhi.
Tradisi dan upacara yang biasa dilakukan penganut animisme , dinamisme, Hindu, Budha, ternyata dalam beberapa hal dipraktikan dalam kegidupan keagamaan masyarakat Islam.

4.      Seni Pertunjukkan
a.       Seni Gamelan


Gamelan adalah seperangkat alat musik Jawa yang terdiri saron, bonang, rebab, gendang, gong, dan sebagainya. Misal; pada upacara peringatan Maulid Nabi, biasanya keraton-keraton di Jawa membunyikan gamelan-gamelan. Hal itu ditujukan untuk mengumpulkan rakyat yang ada di sekitar keraton, setelah rakyat berkumpul para ulama menyampaikan ceramah keagamaan.


b.      Seni Tari


Seni Tari merupakan gerak-gerik tubuh yang berirama
Berikut berupa seni tari peninggalan Islam :
1)      Seudati



Seudati barasal dari kata syaidati, yang berarti permainan orang-orang besar. Seudati merupakan jenis taria yang dimainkan banyak orang, dan dalam tarian para penari menyanyikan lagu tertentu yang isinya selawat nabi atau puji-pujian.


2)      Debus



Debus merupakan suatu jenis tarian agak menyeramkan karena pada puncak tarian, penari memasukkan benda-benda tajam ke badannya.Tarian tersebut diawali dengan nyanyian atau pembacaan ayat-ayat tertentu dalam Al Quran atau selawat nabi.


sumber :
1. Ringkasan Bp.Widarmono guru SMP Tarakanita GS
2. Berbagai sumber lainnya

Perkembangan Hindu Budha di Indonesia


PERKEMBANGAN PENGARUH HINDU BUDHA DI INDONESIA



TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:

ž  mendeskripsikan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia;
ž  mengidentifikasikan contoh peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia;
ž  mendeskripsikan ciri-ciri peninggalan sejarah bercorak  Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia.
ž  Perkembangan agama dan kebudayaan Hindu budha

A.    Pokok-pokok ajaran Agama Hindu Buddha
1.      Ajaran Agama Hindu
1). Kitab suci Agama Hindu adalah Weda terdiri dari 4 bagian, yaitu :

a.       Reg Weda berisi syair-syair yang memuja para dewa agar mereka memberikan kebahagiaan.
b.      Sama Weda berisi berisi syair-syair yang harus dinyanyikan dalam upacara kegamaan
c.       Yajur Weda berisi mantra yang harus diucapkan pada upacara kurban
d.      Atharwa Weda berisi mantra-mantra untuk penyembuhan penyakit, menolak mara bahaya, mantra ilmu sihir, dsb.


























2). Dewa (Tri Murti), yaitu :
a.       Dewa Brahma
      Bertugas mencipta alam dan dilambangkan sebagai dewa yang berkepala empat, bertangan empat, berkendaraan angsa.
b.      Dewa Wisnu
      Bertugas memelihara alam semesta, dilambangkan sebagai dewa berkepala satu, bertangan empat dan berkendaraan burung garuda.
c.       Dewa Syiwa
      Terkenal sebagai dewa perusak, dilambangkan sebagai dewa bertangan empat memakai chandrakapala yang ada gambar tengkorak dan berkendaraan lembu.


1.3.      Kasta
a.       Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta dan pemimpin agama
b.      Kasta Ksatria, terdiri dari raja, pejabat kerajaan dan prajurit
c.       Kasta Waisya, terdiri dari petani, pedagang
d.      Kasta Sudra, terdiri dari pelayan, budak.
Golongan yang paling rendah, terdiri dari orang-orang yang melanggar ketentuan agama, sehingga mereka harus dihukum kelompok ini disebut sebagai Paria

2.   Pokok-pokok Ajaran Agama Buddha
Agama Buddha muncul sekitar abad ke 6, penganjurnya adalah Shidarta Gautama.
1.   Kitab Suci Agama Buddha adalah Tri Pitaka, yang terdiri :
a.       Sutranta  Pitaka, berisi dharma atau ajaran Buddha kepada para muridnya.
b.      Winaya Pitaka, berisi peraturan-peraturan untuk mengatur tata tertib Sangha  atau jemaat.
c.       Abdidharma Pitaka, beirisi hakikat dan tujuan hidup manusia
2.   Dua aliran dalam Agama Buddha :
a.       Buddha Hinayana (kendaraan kecil), aliran yang masih mendekati ajaran Buddha yang asli. Tujuannya untuk mencari nirwana bagi diri sendiri dan percaya bahwa pengajar agama Buddha hanyalah satu, yaitu Sidharta Gautama.
b.      Buddha Mahayana (kendaraan besar). Tujuannya adalah selain mencari nirwana untuk diri sendiri juga berusaha agar orang lain juga dapat masuk nirwana. Pengajar agama Buddha tidak hanya Sidharta Gautama tetapi juga para bodhisatwa (orang yang sudah berhak masuk nirwana, tetapi menangguhkannya agar dapat menolong orang lain masuk nirwana).



B.     Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha di Indonesia.
1.      Sepuluh (10) unsur budaya asli bangsa Indonesia menurut Dr. J.L. Brandes :
a.       kepandaian bersawah
b.      kemampuan dalam pelayaran
c.       mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang
d.      kemampuan dalam seni gamelan
e.       kepandaian membatik
f.        mengerjakan barang dari logam
g.      menggunakan aturan metrik
h.      menggunakan alat tukar uang logam
i.        mengenal sistem perbintangan (astronomi)
j.        telah terbentuk susunan  masyarakat yang teratur

Terhadap masuknya budaya asing (Hindu Buddha), masyarakat tidak meniru semua budaya yang masuk karena sudah memiliki kemampuan local genius, yaitu kemampuan suatu daerah atau masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan cita rasa setempat.

2.      Empat (4) teori (hipotesis) yang menjelaskan masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia :
a.       Hipotesis Brahmana, dikemukakan oleh J.C. van Leur.
Kaum Brahmana berperan dalam menyebarkan budaya Hindu. Mereka mendapat undangan dari para penguasa Indonesia untuk menobatkan raja, memimpin upacara keagamaa dan mengajarkan ilmu pengetahuan.
b.      Hipotesis Ksatria, dikemukakan oleh F.D.K. Bosch.
Masuknya agama dan budaya Hindu karena peran dai kaum ksatria. Di masa lampau sering terjadi peperangan antarkerajaan di India, para prajurit yang kalah atau jenuh perang melakukan migrasi ke daerah lain. Mereka kemudian mendirikan koloni-koloni melalui penaklukan. Melalui cara seperti itu mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu.
c.       Hipotesis Waisya, dikemukakan oleh N.J. Krom.
Penyebaran agama Hindu dilakukan oleh para pedagang. Dalam perdagangan mereka banyak melakukan hubungan dengan para penguasa dan rakyatnya, jalinan itu membuka peluang untuk menyebarkan agama dan budaya Hindu.
d.      Teori Arus Balik.
Dalam teori ini mengedepankan peran bangsa Indonesia. Para pedagang dan pelajar yang melakukan kunjungan atau memperdalam ilmu ke India, setelah mereka kembali ke Indonesia, mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu Buddha.
3.      Jalur Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu Buddha di Indonesia



a.       Jalur Laut
Mereka yang datang ke Indonesia mengikuti rombongan kapal-kapal para pedagang yang biasa melakukan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute yang dilalui dar India menuju Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Cina, Korea dan Jepang, ada pula yang langsung berlayar ke Indonesia.
b.      Jalur Darat
Dilakukan dengan menumpang para kafilah yang melalui jalan sutra.Jalan tersebut menggunakan rute dari India ke Tibet terus ke utara sampai ke Cina, Korea dan Jepang. Ada juga yang melakukan perjalanan dari India utara ke Bangladesh, Burma, Thailand dan Semenanjung Malaya, kemudian berlayar ke Indonesia.


 KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN HINDU BUDHA
1.      Bidang Ekonomi
a.       Kerajaan dikategorikan negara agraris atau negara maritim.
b.      Mata pencaharian meliputi perburuan, perikanan, pertambangan, pelayaran dan perdagangan
c.       Komoditas dagang paling uatam adalah rempah-rempah
d.      Perdagangan dengan menggunakan uang
e.       Sistem pajak sebagai upeti menjadi sumber penghasilan kerajaan
f.        Diberlakukan Tanah Sima (tanah yang dibebaskan dari pajak)
2.      Bidang Sosial
a.       Lapisan sosial masyarakat meliputi raja, bangsawan dan rakyat.
b.      Raja memiliki kekuasaan tertinggi
c.       Adanya kepercayaan kosmogonis, yaitu setiap masyarakat meyakini akan adanya keserasian antara dunia manusia yang berada di bumi dengan alam semesta.
3.      Bidang Politik
a.       Negara berbentuk kerajaan. Pusat kerajaan berperan sebagai sentral atau pusat.
b.      Setiap negara berusah menjalin hubungan dengan negara-negara sahabat yang ditujukan bagi kesejahteraan hidup masyarakat bersama.
4.      Bidang Budaya
a.       Terjadi percampuran budaya
b.      Bahasa yang ada digunakan sebagai alat pemersatu kerajaan dan komunikasi antarbangsa
c.       Dibangun beberapa candi megah
B.     PENINGGALAN SEJARAH YANG BERCORAK HINDU BUDDHA
1.      Agama
Agama Hindu Buddha dapat berkembang
2.      Arsitektur (Seni Bangunan)

Bentuk peninggalan arsitektur  terdiri dari :
a.       Bangunan bersifat sakral, yaitu bangunan yang berkaitan dengan keagamaan : candi, stupa, arca, wihara
b.      Bangunan bersifat profan, yaitu bangunan yang tidak bersangkutan dengan keagamaan : keraton, petirtaan, gapura dan pertapaan.
3.      Kesusastraan
Karya sastra yang dibawa dari India yaitu Ramayan dan Mahabarata, memacu para pujangga di Nusantara untuk menghasilkan karya-karya sastra sendiri, antara lain :
a.       Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa
b.      Sutasoma, karya Mpu Tantular
c.       Negarakertagama, karya Mpu Prapanca
4.      Tulisan dan Bahasa
Kerajaan Hindu Buddha meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Huruf dan bahasa tersebut kemudian dikenal masyarakat Indonesia, meskipun yang menggunakan pada saat itu masih kelompok masyarakat tertentu. (istana)
5.      Sistem Penanggalan
Dikenalnya sistem penanggalan menggunakan tarikh Saka. Perbedaan antara tarikh Saka dengan tahun Masehi adalah 78 tahun.
6.      Sistem Pemerintahan
Dikenalnya sistem kerajaan.

C.     CIRI PENINGGALAN YANG BERCORAK HINDU BUDDHA


1.      Candi



Candi berasal dari kata candikagrha yang bermakna rumah Candika (salah satu nama Dewi Durga).

Candi terdiri 3 bagian :
a.       Kaki Candi
Merupakan simbol dunia bawah (bhurloka), bentuknya bujur sangkar dengan jenjang pada salah satu sisinya. Pada kaki candi terdapat sumur tempat menyimpan pripih ( benda-benda yang dianggap sebagai lambang zat-zat jasmaniah dari seorang raja yang telah bersatu dengan penitisnya.

b.       Tubuh candi
Merupakan bagian tengah candi yang dianggap sebagai dunia antara (bhuwarloka). Tubuh terdiri dari sebuah bilik (kamar) yang ditengahnya berupa arca, bagian luar bilik diberi relung-relung dan terdapat jalan keliling yang disebut pradakshina.

c.       Atap Candi
Merupakan lambing dunia atas (swarloka). Atap candi terdiri dari tiga tingkatan yang semakin ke atas semakin kecil ukurannya dan pada puncaknya dibuat sebuah ratna.



            Perbedaan candi Jawa Tengah dan Jawa Timur :

Jawa Tengah
Jawa Timur
1.      Bentuk bangunannya tambun
2.      Atapnya bertingkat-tingkat
3.      Puncaknya berbentuk ratna
4.      Letak candi di tengah halaman
5.      Pada umumnya menghadap ke timur
6.      Bahan candi dari batu andesit
1.   Bentuk bangunannya ramping
2.   Atapnya berbentuk piramida jenjang
3.   Puncaknya berbentuk kubus
4.   Letak candi di bagian belakang halaman
5.   Pada umumnya menghadap ke barat
6.   Kebanyakan bahan candi dari bata

2.      Stupa



Stupa terdiri dari 3 bagian :
a.       Dasar stupa yang menjadi simbol jubah Buddha yang dilipat segi empat.

b.      Andha adalah bagian bangunan terpenting berupa bulatan setengah bola yang melambangkan keabadian

c.       Yasthi adalah puncak bangunan yang dilengkapi cathra (payung) yang menyimbolkan tongkat Buddha Gautama.


3.      Arca

Fungsi arca:
a.       Sebagai media untuk menjalankan semedi
b.      Sebagai perhiasan bangunan


c.       Sebagai patung kuburan yang ditempatkan di bilik candi





Sumber :
1. Ringkasan Bp. widarmono guru IPS SMP Tarakanita GS
2. Berbagai sumber buku dan ringkasan