Kehidupan masyarakat pada masa Hindu Budha di Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
a)
mendeskripsikan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia;
b)
mengidentifikasikan contoh peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di
berbagai daerah di Indonesia;
c)
mendeskripsikan ciri-ciri peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia.
d) Perkembangan agama dan kebudayaan Hindu budha
·
Posisi Indonesia sangat Strategi yaitu posisi silang 2 benua dan 2 Samudra, serta
berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan :
1)
Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India,
Cina, Arab, dan Persia
2)
Kesempatan melakukan hubungan perdagangan Internasional
terbuka lebar
3)
Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas
4)
Pengaruh asing masuk ke Indonesia seperti Hindia Budha
·
Kitab yang muncul pada masa Kerajaan Kediri :
1)
Hariwangsa dan Gatotkacasraya : karya Mpu Panuluh
2)
Smaradahana :
karya Mpu Dharmaja
3)
Lubdaka dan Werasancaya :
Karya Mpu Tanakung
4)
Kresnayana :
Karya Mpu Triguna
5)
Sumanasantaka :
Karya Mpu Monaguna
·
Kitab yang muncul pada kerajaan Majapahit :
1)
Negarakertagama :
Karya Mpu Prapanca
2)
Sutasoma :
Karya Mpu Tantular
3)
Arjunawiwaha :
Karya Mpu Kanwa
4)
Panaratan :
-Anonim-
5)
Kunjarakunja :
-Anonim-
·
Hari Raya ( HR ) Hindu di Indonesia
1)
HR Nyepi (
merayakan tahun baru Saka )
2)
HR Syiwaratri ( perayaan hari lebur dosa )
3)
HR Galungan (
Perayaan kemenangan kebenaran melawan kebatilan )
4)
HR Kuningan (
perayaan mohon perlindungan dan penerangan lahir batin )
5)
HR Saraswati ( perayaan memuja Sang Hyang Widhi )
·
Hari Raya (HR) Budhadi Indonesia
1)
Hari Bodhi (
Peringatan Sidharta Gautama menjadi Budha )
2)
Parinirwana (
peringatan sang Budha naik ke Nirwana )
3)
Waisak (
peringatan peristiwa-peristiwa utama kehidupan sang Budha selama tiga hari)
4)
Dharmacakra (
peringatan sang Budha memberikan wejangan pertama )
Perbedaan candi Jawa
Tengah dan Jawa Timur :
Jawa Tengah
|
Jawa Timur
|
1.
Bentuk bangunannya tambun
2.
Atapnya bertingkat-tingkat
3.
Puncaknya berbentuk ratna
4.
Letak candi di tengah halaman
5.
Pada umumnya menghadap ke timur
6.
Bahan candi dari batu andesit
|
1.
Bentuk bangunannya ramping
2.
Atapnya berbentuk piramida jenjang
3.
Puncaknya berbentuk kubus
4.
Letak candi di bagian belakang halaman
5.
Pada umumnya menghadap ke barat
6.
Kebanyakan bahan candi dari bata
|
A.
Pokok-pokok ajaran Agama Hindu Buddha
1. Ajaran Agama Hindu
1.1.
Kitab suci Agama Hindu adalah Weda terdiri dari 4 bagian, yaitu :
a.
Reg Weda
berisi syair-syair yang memuja para dewa agar mereka memberikan kebahagiaan.
b.
Sama Weda
berisi berisi syair-syair yang harus dinyanyikan dalam upacara kegamaan
c.
Yajur Weda
berisi mantra yang harus diucapkan pada upacara kurban
d.
Atharwa Weda
berisi mantra-mantra untuk penyembuhan penyakit, menolak mara bahaya, mantra
ilmu sihir, dsb.
1.2. Dewa
(Tri Murti), yaitu :
a.
Dewa Brahma
Bertugas
mencipta alam dan dilambangkan sebagai dewa yang berkepala empat, bertangan
empat, berkendaraan angsa.
b.
Dewa Wisnu
Bertugas memelihara alam semesta,
dilambangkan sebagai dewa berkepala satu, bertangan empat dan berkendaraan
burung garuda.
c.
Dewa Syiwa
Terkenal
sebagai dewa perusak, dilambangkan sebagai dewa bertangan empat memakai
chandrakapala yang ada gambar tengkorak dan berkendaraan lembu.
1.3.
Kasta
a.
Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta dan pemimpin
agama
b.
Kasta Ksatria, terdiri dari raja, pejabat kerajaan dan
prajurit
c.
Kasta Waisya, terdiri dari petani, pedagang
d.
Kasta Sudra, terdiri dari pelayan, budak.
Golongan yang paling rendah,
terdiri dari orang-orang yang melanggar ketentuan agama, sehingga mereka harus
dihukum kelompok ini disebut sebagai Paria
2. Pokok-pokok Ajaran Agama Buddha
Agama Buddha muncul sekitar abad ke 6, penganjurnya adalah Shidarta
Gautama.
2.1.
Kitab Suci Agama Buddha adalah Tri Pitaka, yang terdiri
:
a.
Sutranta Pitaka, berisi dharma atau ajaran Buddha
kepada para muridnya.
b.
Winaya Pitaka,
berisi peraturan-peraturan untuk mengatur tata tertib Sangha atau jemaat.
c.
Abdidharma Pitaka,
beirisi hakikat dan tujuan hidup manusia
2.2.
Dua aliran dalam Agama Buddha :
a.
Buddha Hinayana
(kendaraan kecil), aliran yang masih mendekati ajaran Buddha yang asli.
Tujuannya untuk mencari nirwana bagi diri sendiri dan percaya bahwa pengajar
agama Buddha hanyalah satu, yaitu Sidharta Gautama.
b.
Buddha Mahayana
(kendaraan besar). Tujuannya adalah selain mencari nirwana untuk diri sendiri
juga berusaha agar orang lain juga dapat masuk nirwana. Pengajar agama Buddha
tidak hanya Sidharta Gautama tetapi juga para bodhisatwa (orang yang sudah berhak masuk nirwana, tetapi
menangguhkannya agar dapat menolong orang lain masuk nirwana).
B.
Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha di
Indonesia.
1. Sepuluh (10) unsur budaya asli bangsa Indonesia menurut Dr. J.L. Brandes :
a.
kepandaian bersawah
b.
kemampuan dalam pelayaran
c.
mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang
d.
kemampuan dalam seni gamelan
e.
kepandaian membatik
f.
mengerjakan barang dari logam
g.
menggunakan aturan metrik
h.
menggunakan alat tukar uang logam
i.
mengenal sistem perbintangan (astronomi)
j.
telah terbentuk susunan
masyarakat yang teratur
Terhadap masuknya budaya asing (Hindu Buddha), masyarakat tidak meniru
semua budaya yang masuk karena sudah memiliki kemampuan local genius, yaitu kemampuan suatu daerah atau masyarakat untuk
menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan cita rasa
setempat.
2. Empat (4) teori (hipotesis) yang
menjelaskan masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia :
a.
Hipotesis
Brahmana, dikemukakan oleh J.C. van
Leur.
Kaum Brahmana berperan dalam menyebarkan budaya Hindu. Mereka mendapat
undangan dari para penguasa Indonesia untuk menobatkan raja, memimpin upacara
keagamaa dan mengajarkan ilmu pengetahuan.
b.
Hipotesis Ksatria,
dikemukakan oleh F.D.K. Bosch.
Masuknya agama dan budaya Hindu karena peran dai kaum ksatria. Di masa
lampau sering terjadi peperangan antarkerajaan di India, para prajurit yang kalah
atau jenuh perang melakukan migrasi ke daerah lain. Mereka kemudian mendirikan
koloni-koloni melalui penaklukan. Melalui cara seperti itu mereka menyebarkan
agama dan budaya Hindu.
c.
Hipotesis Waisya,
dikemukakan oleh N.J. Krom.
Penyebaran agama Hindu dilakukan oleh para pedagang. Dalam perdagangan
mereka banyak melakukan hubungan dengan para penguasa dan rakyatnya, jalinan
itu membuka peluang untuk menyebarkan agama dan budaya Hindu.
d.
Teori Arus Balik.
Dalam teori ini mengedepankan peran bangsa Indonesia. Para pedagang dan
pelajar yang melakukan kunjungan atau memperdalam ilmu ke India, setelah mereka
kembali ke Indonesia, mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu Buddha.
3. Jalur Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu
Buddha di Indonesia
a.
Jalur Laut
Mereka yang datang ke Indonesia mengikuti rombongan kapal-kapal para
pedagang yang biasa melakukan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute
yang dilalui dar India menuju Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia,
Kamboja, Vietnam, Cina, Korea dan Jepang, ada pula yang langsung berlayar ke
Indonesia.
b.
Jalur Darat
Dilakukan
dengan menumpang para kafilah yang melalui jalan
sutra.Jalan tersebut menggunakan rute dari India ke Tibet terus ke utara
sampai ke Cina, Korea dan Jepang. Ada juga yang melakukan perjalanan dari India
utara ke Bangladesh, Burma, Thailand dan Semenanjung Malaya, kemudian berlayar
ke Indonesia.