Asah
kecerdasan bersepeda
gambar : sepeda worldpress
Jelang liburan sekolah
banyak kegiatan bermunculan untuk mengisi kegiatan liburan tersebut. Bermain layang-layang, bermain bulu tangkis, bersepeda dan
lain-lain. Kegiatan pengisi liburan dipengaruhi pada beberapa hal,
hobi/kesenangan, ketersediaan peralatan permainan, lingkungan tempat tinggal,
kebiasaan, jenis kelamin, kreativitas, keuangan dan hal-hal lain.
Terkait dengan isu global, maka jenis kegiatan yang banyak dipilih anak-anak atau dipilihkan
orang tua antara lain kegiatan bersepeda, baik bersama teman sebaya maupun bersama keluarga
atau komunitas. Sekarang ini hampir di setiap daerah atau tempat, sepedaan ini banyak dipilih
dengan berbagai ragamnya, ada yang sepeda gunung, sepeda yang stang nya dibalik kebawah,
atau sepeda yang batangnya dibuat panjang serta kreativitas lainya.
Beberapa hari lalu anak saya meminta dibelikan sepeda, baik yang anak yang kedua maupuan anak yang bpertama . Meski sepeda yang dibeli biasa dan murah , tetapi ada semangat
dan suasana baru yang sebelumnya tak datampak. Biasanya bangun anank-anak siang jika liburan seperti sekarang ini, tetapi setelah mempunyai sepeda mereka bangun pagi dan cepat mandi kemudian langsung bermaian-main
dengan sepeda putar-putar sekitar rumah. Si kecilpun tak mau ketinggalan meski belum bisa naik
sepeda tapi saat bermain sepeda heboh ceritanya meski hanya menuntun ditempat yang menanjak ataupun memasukan
sendiri sepeda ketempatnya , sangat
seru. Dengan bermain-main sepeda, tak disadari anak belajar keseimbangan dan strategi
sederhana, yaitu mengusahakan sepeda tidak jatuh ataupun mengusahakan sepeda dapat di bawa ketembat yang lebih tinggi. Serta juga belajar merangkai kalimat atau cerita, anak bercerita bagaimana dia dapat menuntun, jatuh, medirikan kembali atau bercerita serunya menghindari halangan . Hal ini membuat
saya bangga, karena selama ini anak kedua dikenal lebih pendiam dari pada kakanya, sekarang menjadi banyak bicara dan mampu bercerita dalam waktu yang panjang, lebih cerewet. Wajah ceria dan semangat membuat saya bahagia melihatnya.
Tadi pagi di rumah saudara di Cibubur , sempat baca koran Kompas mengenai
bersepeda. Beberapa hal menarik
sepertinya menegaskan pilihan
kegiatan liburan dengan bersepeda adalah tepat. Dalam tulisanya di buku Desain sepeda Indonesia Dudy Wiyancoko,
bersepeda merupakan terapi. Dudy
menjelaskan bahwa Masyarakat perkotaan
setiap detik terbiasa melihat sesuatu dari balik Layar Telivisi, Monitor
computer, telepon selular,, bahkan dari balik kaca monil. Segala sesuatu pun
menjadi serba tak langsung dan berjarak. Dengan bersepeda mereka merupakan
bagian dari kehidupan nyata. Bersentuhan dengan realita. ( Kompas 9 Minggu 2013)
Hal lain ungkapkan Psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas psikologi
Universitas Indonesia, Nina Surti Aryani. Bersepeda adalah kegiatan luar ruang yang member banyak
manfaat. ( kompas, Minggu 9 Juni 2013)
1. Berseda dapat mengeluarkan energi negatif dan menggantilkan energi positif. Keceriaan
akan mudah muncul sehingga sangat baik jika bersepeda dilakukan bersama keluarga.
2. Kedekatan
emosional akan lebih meluas dan mendalam.
Apalagi , jika sekeluarga
menyenangi, mereka akan berbagi minat dan itu bisa membina
kedekatan
3. Bagi
anak kemampuan bersepeda menunjukkan koordinasi motorik pada kaki dan tangan
sudah baik. Juga sensorik auditori dan
visualnya
Koordinasi motorik yang baik
membuat anak lebih konsentrasi serta lebih baik dalam mengatur diri dan emosi
4. Sebagai
terapi fisik, mental dan kecerdasan.
Anak yang suka bersepeda, matannya
terbiasa melihat jarak jauh.
Pada anak yang lebih suka main komputer,
matanya terbiasa melihat dekat. Akibatnya gerakan bola matanya akan lebih sering diiringi
gerak kepala sehingga lebih lambat dalam membaca.
Wah ..... banyak sekali manfaat bersepeda, khususnya
dijaman sekarang dimana anak tak pernah jauh dari layar monitor, baik gadget ataupun layar computer/TV.
Mari kita isi liburan anak dengan bermacam – macam kegiatan, khususnya yang mampu menggerakan setiap kecerdasan anak, baik
motorik, auditori maupun visualnya. (
bewe 2021 )
Sumber bacaan
:
Kompas Minggu, 9 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar