Makan Bersama
Dok : pribadi
“Paus
mengecam budaya membuang makanan oleh warga Negara-negara barat. Kebiasaan ini
sangat menjijikan di saat banyak orang dan keluarga di seluruh dunia masih
kelaparan dan kekurangan gizi.”
Paus Fransiskus, dalam kotbah peringati
Hari pangan Sedunia.
“ Menurut saya acara makan
bersama ini seru,… saya merasa kasihan karena ada yang gak makan. Persaan saya
senang saat kita bisa berbagi makanan.”
Kesan sederhana namun penuh makna itu disampaikan oleh G Darren, siswa kelas 8E, saat acara makan bersama
kelas 8E dalam rangka mengajak siswa
merasakan kehadiran dan menemukan arti atau makna yang tersembunyi dalam
peristiwa hidup khususnya kegiatan makan. Kegiatan yang diadakan hari Rabu 11
september 2013, di ruang kelas 8E ini
diharapkan sisa terbiasa makan dan minum sesuai kebutuhan dan tahu batas,
yang di kemas dalam pembelajaran pendidkan karakter Tarakanita.
Ketika tiba waktu makan
bersama, para siswa sudah tidak sabar untuk memulai makan bersama. Tapi pak
guru mengajak untuk menata terlebih dahulu meja kursi mereka agar makan bersama
terasa lebih menyenangkan dan akrab. Dengan menahan keinginan untuk segera
makan, siswa dengan semangat dan tetap bergembira menata meja kursi menjadi meja
makan memanjang. Para siswa mengambil tempat duduk dengan tertib, laki dan
perempuan campur dalam meja perjamuan makan pagi itu.
Doa syukur mengawali kegiata
makan bersama. Dalam doa pak guru mengucap syukur atas kesempatan yang sangat
indah pagi ini, diberi kesehatan dan kebersamaan serta kegembiraan . Tak lupa syukur
atas rejeki jasmani yang telah
diberikan-Nya kepada para siswa serta kesehatan yang dialami. Tak lupa dalam
doanya, pak Budi mendoakan saudara-saudari yang saat ini belum menerima rejeki
jasmani. Akhirnya doa ditutup dengan permohonan agar kesempatan indah ini mampu
membangkitkan rasa syukur atas semua pemberian –Nya serta diberi semangat dan
kekuatan untuk berbagi bagi sesama.
Siswa
makan dengan penuh kegembiraan, mereka merasa belum yakin bisa makan bersama
dengan
teman-teman dan pak guru. “Seru , bisa makan bareng. Semoga dapat begini
sering-sering,” kata Gerry di sela-sela makannya. Mereka dengan lahap makan yang telah
disiapkan orang tua dari rumah, bahkan ada beberapa siswa saling tukar lauk
pauk. Dan ada yang memberikan makannya kepada teman yang memang tidak membawa
makan dari rumah.
Pak budi, sebagai wali,
mendengarkan ungkapan kegembiraan siswa berkaitan dengan makan bersama ini. Juga
mendengakan obrolan siswa di meja lain
sambil tetap menyantap makanan. Tetapi ada beberapa siswa yang tidak makan,
hanya minum atau makan snack saja, karena memang tidak terbiasa makan nasi saat
pagi hari. Ada juga yang menceritakan bagaimana
dia mulai makan nasi merah, untuk kesehatan seluruh keuarganya.
Yah… pagi itu memang lain dari
bisanya. Mereka untuk
pertama kalinya merasakan makan bersama teman sekelas dan pak gurunya. Diakhir makan
setelah doa penutup, siswa diajak menuju hall. Di hall mereka membuat lingkaran
dan duduk di lantai. Satu per satu siswa
mengutarakan pesan dan kesan mereka terhadap kegiatan makan bersama pagi itu. Dengan
terlebih didahui pak Budi yang mengajak siswa untuk selalu mempunyai siakap
syukur terhadap setiap peristiwa hidup baika peristiwa gembira, terlebih
belajar berani bersyukur saat menerima cobaan.
Kegembiraan makan bersama bertambah saat
mendengar berita bahwa ibu Heni, guru Kimia,
sudah melahirkan dan suster Widya, CB, tepat hari itu merayakan ulang tahun. “
Selamat untuk bu Heni, supaya putranya pinter
, sehat selalu. Untuk bu Heni makin muda, cantik, putih, makin baik, untuk
keluarga semoga makin harmonis,” harap dan doa Floren. Juga Tori mendoakan bu
Heni cepat nambah lagi, “ Selamat bu Heni, cepat punya anak lagi,kalau bisa cewek
biar lengkap, cepet gede, bisa jagain orang tua dan pinter,” ujar Tori
menambahkan.
Untuk ucapan selamat suster
yang ulang tahun mereka bersama pak Budi datang langsung ke ruang suster
mengucapkan selamat dengan salaman bersama dan menyayikan lagu selamat ulang
tahun. Suster yang tidak mengira kedatangnya anak merasa kaget sekaligus
mengucapkan terima kasih atas perhatian dari anak-anak.” Terima kasih, terima
kasih, “ ucap Suster Widya sambil terus menerima ucapan selamat ulang tahun
dari siswa kelas 8E.
Yah hari yang penuh berkat, kami kembali ke
kelas dengan segala kegembiraan, pengalaman serta cerita –cerita indah lainnya.
Semoga anak-anak kelak mampu mempunyai sikap syukur dan berbagi, dengan makan
dan minum sesuai kebutuhan dan tahu batas. (
bewe171013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar