MENJADI MANUSIA YANG BAHAGIA
(Paus Fransiskus)
Alihbahasa oleh Rm. Ignatius
Ismartono, SJ
Engkau
mungkin memiliki kekurangan,
merasa
gelisah
dan
kadangkala hidup tak tenteram,
namun jangan
lupa hidupmu adalah sebuah proyek terbesar di dunia ini.
Hanya engkau
yang sanggup menjaga agar tidak merosot.
Ada banyak
orang membutuhkanmu,
mengagumimu
dan
mencintaimu.
Aku ingin
mengingatkanmu
bahwa
menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai,
atau jalan
tanpa musibah,
atau bekerja
tanpa merasa letih,
ataupun
hubungan tanpa kekecewaan.
Menjadi
bahagia ....
adalah
mencari kekuatan untuk memaafkan,
mencari
harapan dalam perjuangan,
mencari rasa
aman di saat ketakutan,
mencari
kasih di saat perselisihan.
Menjadi
bahagia ....
bukan hanya
menyimpan senyum, tetapi juga mengolah kesedihan.
Bukan hanya
mengenang kejayaan, melainkan juga belajar dari kegagalan.
Bukan hanya
bergembira karena menerima tepuk tangan meriah, tetapi juga bergembira meskipun
tak ternama.
Menjadi
bahagia ....
adalah
mengakui bahwa hidup ini berharga,
meskipun
banyak tantangan,
salah paham
dan saat-saat krisis.
Menjadi
bahagia ....
bukanlah
sebuah takdir, yang tak terelakkan,
melainkan
sebuah kemenangan bagi mereka yang mampu menyongsongnya dengan menjadi diri
sendiri.
Menjadi
bahagia ....
berarti
berhenti memandang diri sebagai korban dari berbagai masalah,
melainkan
menjadi pelaku dalam sejarah itu sendiri.
Bukan hanya
menyeberangi padang gurun yang berada diluar diri kita,
tapi lebih
dari pada itu, mampu mencari mata air dalam kekeringan batin kita.
Menjadi
bahagia ....
adalah
mengucap syukur setiap pagi atas mukjizat kehidupan.
Menjadi
bahagia ....
bukan merasa
takut atas perasaan kita.
Melainkan
bagaimana membawa diri kita.
Untuk menanggungnya
dengan berani ketika diri kita ditolak.
Untuk
memiliki rasa mantab ketika dikritik, meskipun kritik itu tidak adil.
Dengan
mencium anak-anak,
merawat
orang tua,
menciptakan
saat-saat indah bersama sahabat-sahabat,
meskipun
mereka pernah menyakiti kita.
Menjadi
bahagia ....
berarti
membiarkan hidup anak yang bebas, bahagia dan sederhana yang ada dalam diri
kita; memiliki kedewasaan untuk mengaku "saya salah",
memiliki
keberanian untuk berkata "maafkan saya".
Memiliki
kepekaan untuk mengutarakan "Aku
membutuhkan kamu" ;
memiliki
kemampuan untuk berkata "Aku....
Dengan demikian hidupmu menjadi sebuah taman yang penuh dengan kesempatan untuk
menjadi bahagia.
Di musim
semi-mu, jadilah pecinta keriangan.
Di musim
dingin-mu, jadilah seorang sahabat kebijaksanaan.
Dan ketika
engkau melakukan kesalahan, mulailah lagi dari awal.
Dengan
demikian engkau akan lebih bersemangat dalam menjalankan kehidupan.
Dan engkau
akan mengerti bahwa kebahagiaan
bukan
berarti memiliki kehidupan yang sempurna,
melainkan
menggunakan airmata untuk menyirami toleransi,
menggunakan
kehilangan untuk lebih memantabkan kesabaran,
kegagalan
untuk mengukir ketenangan hati,
penderitaan
untuk dijadikan landasaan kenikmatan,
kesulitan
untuk membuka jendela kecerdasan.
Jangan
menyerah...
Jangan
berhenti menghasihi orang orang yang engkau cintai.
Jangan
menyerah untuk menjadi bahagia
karena
kehidupan adalah sebuah pertunjukan yang menakjubkan.
Dan engkau
adalah seorang manusia yang luarbiasa!"
- Paus
Fransiskus –
(milis APIK)
Sumber : http://kontribusi-mantan2.blogspot.co.id