RUANG DAN INTERAKSI ANTAR RUANG
1.
Manusia tinggal pada suatu ruang tertentu di
permukaan bumi. masing - masing ruang memiliki karakteristik sendiri yang
berbeda dengan tempat lainnya.
2.
Masing - masing tempat memiliki kondisi dan
potensinya masing - masing.
3.
Tidak ada satu ruang pun yang mampu menyediakan
segala kebutuhan penduduknya.
4.
Karena itu, terjadilah saling tukar komoditas
antartempat satu dengan tempat lainnya. Interaksi tersebut tidak hanya berupa
komoditas, tetapi juga interaksi sosial, budaya, politik, dan lain - lain.
5.
Ruang
adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian
yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal.
6.
Ruang :
a.
udara
yang bersetuhan dengan permukaan bumi,
b.
lapisan
atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi.
c.
perairan
yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau, air tanah)
d.
lapisan
tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi
kehidupan.
e.
Berbagai organisme
atau makhluk hidup .
f.
Batas
ruang artinya tempat dan unsur -
unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
7.
Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri
khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan wilayah lainnya.
8.
Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya
sama persis antara satu dan yang lainnya.
9.
Karakteristik inilah yang kemudian menciptakan
keterkaitan antarruang di permukaan bumi. Indonesia sebagai suatu wilayah di
permukaan bumi juga memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan
wilayah lainnya.
10.
Dengan adanya perbedaan karakteristik ruang di
permukaan bumi, maka setiap ruang dapatmemiliki keterkaitan dengan ruang
lainnya.
11. Perbedaan
karakteristik ruang tersebut menyebabkan adanya interaksi antarsatu ruang
dengan lainnya, karena setiap ruang membutuhkan ruang lainnya untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
12. Contohnya,
a.
wilayah pegunungan umumnya merupakan penghasil
sayuran, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikan laut. Penduduk daerah
pantai membutuhkan sayuran dari daerah pegunungan dan sebaliknya penduduk dari
daerah pegunungan membutuhkan ikan dari penduduk daerah pantai.
b.
Kedua wilayah kemudian saling berintraksi
melalui aktivitas perdagangan.
13. Interaksi
antarruang dapat berupa pergerakan orang,
barang, informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan.
14. Menurut
Bintarto (1987) interaksi merupakan
suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah
laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung.
a.
Interaksi
melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan.
b.
Interaksi
tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca
berita, melihat tayangan di televisi dan lain - lain.
Interaksi dapat terjadi dalam bentuk :
a. Mobilitas
penduduk adalah Interaksi dalam
pergerakan manusia :
Contoh : perjalanan
menuju tempat kerja, migrasi, perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum,
pengiriman informasi atau modal, perdagangan internasional, dan lain - lain.
b. Komunikasi Adalah interaksi melalui perpindahan
gagasan dan informasi
c. Komunikasi
: adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi
d. Contoh
: Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah
asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang
yang pergi ke tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang
dikeluarkannya.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi keruangan yaitu :
1. Saling Melengkapi
(complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling
melengkapi terjadi jika ada wilayah - wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya.
Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan
penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing - masing
memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaks dengan wilayah B melalui aktivitas
perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan Antara (Intervening
Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang
menawarkan alternatif lebih baik sebagai
tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk,
maka ia akan
memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
Contohnya,
Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B,
namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah
C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli
ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya,
interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
3. Kemudahan
Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan
biaya. Biaya untuk terjadinya interaks tersebut harus lebih rendah dibandingkan
dengan keuntungan yang diperoleh.
Jika biaya tersebut
terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang
tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat
tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang
menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan rusak dan sulit untuk dicapai akan
mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga
akan lebih mahal.
Contoh,
seseorang akan
menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B
mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut
tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B
sumber : buku ips kelas vii
kurikulum 2013 edisi revisi 2016
Terimah kasih pak
BalasHapusBagus
BalasHapus