Syukur….
.
gambar : dokumen pribadi/bewe
Mengucap
sykurlah dalam segala hal,
sebab
itulah yang dikehendaki ALLah di dalam Kristus Yesus bagi kamu
Rasul Paulus, 1 Tesalonika 5:18
Setiap pagi saya berangkat kerja seperti biasa, lewat
jalan biasa, dan menggunakan kendaraan yang biasa saya pakai.bahkan kadang
hidupku dijalani dengan ritme yang biasa pula. Hampir semuanya serba biasa, mungkin ini tak
diharapkan-Nya. Karena aku mememandang segala yang istimemewa dari-Nya hanya
dengan biasa-biasa saja!!!
Aku melihat serombangan burung melintas
diatasku saat aku berkendaraan berangkat sekolah. Memang hal hati ….ah sangat
indah sekali, di jaman ini di daerah perkotaan masih bias kulihat
burung-burung. Tak terasa ingatanku tiba pada saat masih kecil dimana SD-ku
dekat dangan pesawahan sehingga taka sing melihat berbagai macam burung
berterbangan. Kekagumanku hanya terasa sesaat saja, lalu saya melanjutkan
berkendaraan lagi seperti biasa. Beberapa hai berikutnya kulihat lagi
serombongan burung cukup besar membentuk formasi huruf “V” terbang lagi
melintas diatasku. Aku kali ini menyempatkan berhenti dan
memandangi burung yang sudah menjauh. Kali ini aku mulai terusik tentang
keindahan serta banyak hal yang serba indah yang selalu aku nikmati, tapi
jarang akau memberikan waktu khususku untuk bersyukur kepada Sang Pencipta
Keindahan.
Kemudian
hari berikutnya aku kembali disuguhi sebuah keindahan lagi. Aku menikmati udara
pagi yang sangat dingin dengan kabut yang masih tebal mengiringiku berkendaraan
ke sekolah. Benar-benar sangat indah sekali…. . Lalu ku ingat kembali
kebaikan-kebaikan yang telah kuterima. Kesehatan,
rejeki, kebaikan keluarga – saudara - sahabat-sahabat, anak-anak didikku yang
selalu memberikan semangatku, dan banyak kebaikan lain yang kuterima. Terima kasih
Tuhanku, terima kasih Yesusku.
Bapa
kami bersyukur kepada-Mu,
untuk
bunga-bunga yang bermekaran di dekatku kakiku,
untuk
rumput-rumput yang lembut, begitu segar dan manis.
Bapa
kami berterima kasih kepada-Mu
atas
kicauan burung-burung dan suara lebah,
dan atas apa saja yang pantas
kami dengar dan lihat pada hari ini.
Bapa
di surga, kami bersyukur kepada-Mu
untuk
laut dan langit yang biru.
.
Bapa
kami berterima kasih kepada-Mu
atas
naungan dahan pohon yang indah di atasku,
atas udara yang semerbak serta angin sepoi
yang sejuk,
dan
atas kecantikan pepohonan yang penuh bunga.
Bapa
di Surga, kami bersyukur kepada-Mu,
untuk pagi ini dengan sinar cerahnya
dan
untuk istirahat serta perlindunganku
tadi malam.
Bapa
kami berterimakasih kepada-Mu
atas
kesehatan, makanan.
Cinta
kasih dan semua teman,
dan
atas semua yang telah Kau berikan.
Karena
kebaikan-Mu.
Amin
Bagi sabahatku yang sedang berbeban berat ada sebuah
permenungan yang cukup menguatkan, yang mengajak kita untuk senantiasa bersyukur dalam segala
keadaan :
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap
memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan.
Seandainya sudah, apalagi yang
harus diinginkan?
Bersyukurlah
apabila kamu tidak tahu sesuatu.
Karena
itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah
apabila kamu tidak tahu sesuatu.
Karena itu memberimu kesempatan untuk
belajar.
Bersyukurlah
untuk masa-masa sulit.
Di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu.
Karena itu memberimu kesempatan
untuk berkembang.
Bersyukurlah
untuk setiap tantangan baru.
Karena itu akan membangun kekuatan dan
karaktermu.
Bersyukurlah
untuk kesalahan yang kamu buat.
Itu akan mengajarkan pelajaran yang
berharga.
Bersyukurlah
bila kamu lelah dan letih.
Karena
itu kamu telah membuat suatu perbedaan .
Mulailah semua rasa syukur ini dari rumahmu masing-masing.
“ burung tekukur
di kalvari, mari bersyukur setiap hari”
Sumber bacaan
:
Jost
Kokoh, Pr, “XXX - Family Way”, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar