Cinta …..
(2)
”Di dalam cinta ada tanggung jawab khusus
tanggung
jawab untuk seorang pribadi yang ditarik ke dalam persekutuan yang paling dekat
dalam kehidupan dan aktivitas orang lain,
dan
menjadi pihak yang memperoleh keuntungan dari hadiah diri/pemberian diri ini”
”Semakin besar rasa tanggung jawab bagi pribadi lain semakin besar adanya cinta yang sejati”
”Semakin besar rasa tanggung jawab bagi pribadi lain semakin besar adanya cinta yang sejati”
“Cinta
diantara pribadi adalah ciptaan dari kehendak bebas manusia”
ketika
kelemahan dan dosanya menjadi terbuka.
Seseorang
yang sungguh mencintai tidak menarik cintanya, tapi semakin mencintainya,
mencintai dalam kesadaran penuh akan kekurangan dan kesalahan yang lain,
dan
tanpa menyetujui kesalahan tersebut.
Karena
seorang pribadi tidak pernah kehilangan nilai esensialnya. Emosi yang
melekatkan dirinya pada nilai pribadi tetap setiap kepada manusia”
“Cinta terdiri dari komitmen yang membatasi kebebasan seseorang
– ia
adalah pemberian diri, dan memberikan diri berarti membatasi kebebasan demi
kepentingan yang lain.
Batasan
terhadap kebebasan seseorang dapat dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan
tidak menyenangkan, tapi cinta menjadikannya hal yang positif, bersukacita dan
kreatif.
Kebebasan
ada demi cinta”
“Tidak ada tempat bagi keegoisan dan rasa takut! Jangan takut, ketika cinta menyebabkan tuntutan. Jangan takut ketika cinta mengharuskan pengorbanan”
“Cinta sejati, cinta yang lengkap secara batiniah,
ada
ketika kita memilih seorang pribadi demi pribadi itu sendiri, dimana pria
memilih wanita dan wanita memilih pria bukan hanya sebagai partner seksual,
tapi sebagai pribadi yang kepadanya dilimpahkan hadiah kehidupannya sendiri”
“Cinta untuk seorang pribadi, yang berasal dari pilihan yang sah yang dipusatkan pada nilai seorang pribadi, dan membuat kita merasakan cinta emosional untuk pribadi tersebut seperti apa adanya, bukan untuk pribadi yang kita bayangkan, tapi untuk pribadi yang nyata”
“Cinta untuk seorang pribadi, yang berasal dari pilihan yang sah yang dipusatkan pada nilai seorang pribadi, dan membuat kita merasakan cinta emosional untuk pribadi tersebut seperti apa adanya, bukan untuk pribadi yang kita bayangkan, tapi untuk pribadi yang nyata”
“Cinta tidak pernah menjadi sesuatu yang siap dibuat,
sesuatu
yang semata-mata diberikan pada pria dan wanita, cinta pada saat yang sama,
selalu merupakan sebuah tugas yang harus mereka kerjakan. Cinta harus dilihat
sebagai sesuatu yang tidak pernah “ada”, tapi selalu hanya [sebagai proses]
“menjadi”, dan menjadi seperti apa cinta itu bergantung pada kontribusi kedua
pribadi dan kedalam komitmen mereka”
“Hanya pria dan wanita yang murni yang sanggup memiliki cinta yang sejati.
Kemurnian
membebaskan asosiasi mereka… dari kecenderungan untuk saling memanfaatkan”
“Cinta sejati itu menuntut.
Aku
akan gagal dalam misiku bila aku tidak memberitahu anda. Cinta menuntut sebuah
komitmen pribadi terhadap kehendak Allah”
“Kegelapan hanya dapat dihancurkan oleh terang,
kebencian
hanya bisa ditaklukkan oleh cinta”
“Manusia tidak dapat hidup tanpa cinta.
Ia
tetaplah makhluk yang tidak dapat dimengerti oleh dirinya sendiri, kehidupannya
tidak bermakna bila cinta tidak ditunjukkan padanya, bila ia tidak menemukan
cinta, bila ia tidak mengalami cinta dan menjadikan cinta miliknya, dan bila ia
tidak berpartisipasi secara intim didalamnya. Inilah alasannya mengapa Kristus
Sang Penebus menyatakan diri-Nya secara penuh kepada manusia”
“Seorang pribadi yang tidak memutuskan untuk mencintai selamanya akan menemukan bahwa ia sangat sulit untuk sungguh mencintai bahkan untuk satu hari”
“Seorang pribadi yang tidak memutuskan untuk mencintai selamanya akan menemukan bahwa ia sangat sulit untuk sungguh mencintai bahkan untuk satu hari”
Inilah 14 kutipan tentang cinta yang diambil dari
tulisan Beato Yohanes Paulus II,
dalam bukunya yang berjudul “Love and
Responsibility”, serta dalam tulisan-tulisan lainnya.
Semoga menginspirasi anda……
Sumber :
Rm. jostkokoh, “14 Kutipan Cinta
Katolik” ,http://romojostkokoh.blogspot.com,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar