Saat ini saya mulai belajar menulis,pengalaman banyak hal yang yang ada di pikiran untuk dijdiakan
sebuah tulisan. Namun saat mulai menulis seakan semuanya tersa hilang. Kemarin saya
coba mulai menulis tentang peristiwa saat mendapat penugasan sebagai guru sejarah. Saya
memberanikan menulis di kompasiana ini, dengan judul, menjadi guru sejarah. Ah rasanya
puas bisa nge-post untuk pertama kali, meskipun karena masih belajar sehingga
nge-post menjadi dua kali, maaf para pembaca.
Hari ini saya
dikuatakan oleh bapak pendiri bangsa kita Bung Karno ( Soekarno) dan Bung Hatta
(Mohammad Hatta) untuk berani munulis. Dalam
sebuah tulisan Aat Surya Safaat ‘ Membangun
budaya menulis dan tradisi menulis ‘ Wartawan Senior Kantor Berita
ANTARA, Bung Karno dan Bung Hatta mampu membuat
tulisan yang memberikan inspirasi bagi bangsa
Indonesia kedepean yang lebih baik. Buku ‘Mendayung Antara Dua karang ‘ (
Mohammad Hatta )ditulis saat beliau dipenjara
di Boven Digul Irian (sekarang papua) dan ‘Di Bawah Bendera Revolusi’ Bung
Karno ditulis saat beliau dipenhara di penjara Sukamiskin Bandung.
Sedangkan saya
dalam keadaan tidak ‘terpenjara’ mengalami kesusahan dalam menulis. Tetapi seakan saya ‘terpenjara’ oleh
ketidakberanian untuk memulai menulis. Kiranya teladan yang diberikan Bung Hatta dan Bung Karno dalam
membudayakan menulis mampu membuat saya berani memulai meulis apa saja.
Dalam blog saya, mimbarpena2021.blogspot.com,
saya sudah mulai menulsi, meskipun masih terkait materi pelajaran dan beberapa
tulisan orang lain saya tampilkan, disamping beberpa tulisan saya sendiri.
Dengan mulai
menulis saya ingin seperti beberapa penulis blog yang sudah mapan, untuk
menulis tiap hari. Semoga harapan dan komitmen ini dapat saya tepati. Bukan
sebagai sebuah kesombongan tapi lebih karena ingin belajar dan terus belajar.
Semoga selalu diberi keberanian untuk menulis.
Salam…….
f. Budi wibowo
Catatan :
( pernah dipiblikasikan www.kompasiana/floretbudi oleh
penulis yang sama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar