Ambil selang ...
“ Sanitasi
lebih penting daripada kemerdekaan”.
(Mahatma Gandhi di tahun
1925)
Selesai mengajar , saya koreksi hasil ulangan siswa . Setelah beberapa waktu mengoreksi, saya keluar
ruang untuk menaruh sampah kertas di depan ruang guru. Pada saat itu terdengar suara air yang disemprotkan
di ruang wc siswa laki-laki. Memamg letak raung wc tak jauh dari ruang guru. Penasaran
saya, kemudian sejenak saya mengintip kegiatan
di wc tersebut. Seorang bapak dengan seragam guru sedang menyemprotkan air ke berbagai
sudut tempat buang kecil siswa laki-laki, lho kok bukan petugas kebersihan yang melakukannya. Lalu saya ingat saat tadi saya selesai
mengajar melewati ruang wc siswa laki-laki memang tercium bau yang sangat
menyengat, tidak sedap, yang berasal dari wc siswa laki-laki. Dan mungkin banyak guru lain dan para siswa
yang mencium bau tidak sedap tersebut. Tapi hanya satu bapak guru yang langsung
bertindak, masuk ke ruang wc, ambil selang dan semprotkan air, hingga bau tak
sedap yang tadi sempat tercium menjadi hilang.
Mengapa
saya harus yang membersihkan? Saya khan bisa minta tolong kepada bapak petugas
kebersihan, tidak harus saya khan? Waktuku penuh sehingga tak punya waktu bagi
saya untuk membersihkannya? Itulah yang cepat muncul setiap ada hal yang tak
beres disekitarku. Pak guru tadi langsung ambil selang dan mencoba memberihkan
sumber bau. Tidak memerlukan pertimbangan , langsung berbuat mengatasi masalah.
Langkah kecil yang berarti sangat besar. Banyak hal sekitar kita yang tidak pas atau seharusnya tetapi mereka
berpikir khan ada petugasnya! Khan seharusnya yang menyelesaikan orang lain
bukan aku, ini bukan tanggungjawabku.
Sumber :
Radio Autralia, ABC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar