Kamis, 17 Mei 2018

Perkembangan Hindu Budha di Indonesia


PERKEMBANGAN PENGARUH HINDU BUDHA DI INDONESIA



TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:

ž  mendeskripsikan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia;
ž  mengidentifikasikan contoh peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia;
ž  mendeskripsikan ciri-ciri peninggalan sejarah bercorak  Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia.
ž  Perkembangan agama dan kebudayaan Hindu budha

A.    Pokok-pokok ajaran Agama Hindu Buddha
1.      Ajaran Agama Hindu
1). Kitab suci Agama Hindu adalah Weda terdiri dari 4 bagian, yaitu :

a.       Reg Weda berisi syair-syair yang memuja para dewa agar mereka memberikan kebahagiaan.
b.      Sama Weda berisi berisi syair-syair yang harus dinyanyikan dalam upacara kegamaan
c.       Yajur Weda berisi mantra yang harus diucapkan pada upacara kurban
d.      Atharwa Weda berisi mantra-mantra untuk penyembuhan penyakit, menolak mara bahaya, mantra ilmu sihir, dsb.


























2). Dewa (Tri Murti), yaitu :
a.       Dewa Brahma
      Bertugas mencipta alam dan dilambangkan sebagai dewa yang berkepala empat, bertangan empat, berkendaraan angsa.
b.      Dewa Wisnu
      Bertugas memelihara alam semesta, dilambangkan sebagai dewa berkepala satu, bertangan empat dan berkendaraan burung garuda.
c.       Dewa Syiwa
      Terkenal sebagai dewa perusak, dilambangkan sebagai dewa bertangan empat memakai chandrakapala yang ada gambar tengkorak dan berkendaraan lembu.


1.3.      Kasta
a.       Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta dan pemimpin agama
b.      Kasta Ksatria, terdiri dari raja, pejabat kerajaan dan prajurit
c.       Kasta Waisya, terdiri dari petani, pedagang
d.      Kasta Sudra, terdiri dari pelayan, budak.
Golongan yang paling rendah, terdiri dari orang-orang yang melanggar ketentuan agama, sehingga mereka harus dihukum kelompok ini disebut sebagai Paria

2.   Pokok-pokok Ajaran Agama Buddha
Agama Buddha muncul sekitar abad ke 6, penganjurnya adalah Shidarta Gautama.
1.   Kitab Suci Agama Buddha adalah Tri Pitaka, yang terdiri :
a.       Sutranta  Pitaka, berisi dharma atau ajaran Buddha kepada para muridnya.
b.      Winaya Pitaka, berisi peraturan-peraturan untuk mengatur tata tertib Sangha  atau jemaat.
c.       Abdidharma Pitaka, beirisi hakikat dan tujuan hidup manusia
2.   Dua aliran dalam Agama Buddha :
a.       Buddha Hinayana (kendaraan kecil), aliran yang masih mendekati ajaran Buddha yang asli. Tujuannya untuk mencari nirwana bagi diri sendiri dan percaya bahwa pengajar agama Buddha hanyalah satu, yaitu Sidharta Gautama.
b.      Buddha Mahayana (kendaraan besar). Tujuannya adalah selain mencari nirwana untuk diri sendiri juga berusaha agar orang lain juga dapat masuk nirwana. Pengajar agama Buddha tidak hanya Sidharta Gautama tetapi juga para bodhisatwa (orang yang sudah berhak masuk nirwana, tetapi menangguhkannya agar dapat menolong orang lain masuk nirwana).



B.     Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha di Indonesia.
1.      Sepuluh (10) unsur budaya asli bangsa Indonesia menurut Dr. J.L. Brandes :
a.       kepandaian bersawah
b.      kemampuan dalam pelayaran
c.       mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang
d.      kemampuan dalam seni gamelan
e.       kepandaian membatik
f.        mengerjakan barang dari logam
g.      menggunakan aturan metrik
h.      menggunakan alat tukar uang logam
i.        mengenal sistem perbintangan (astronomi)
j.        telah terbentuk susunan  masyarakat yang teratur

Terhadap masuknya budaya asing (Hindu Buddha), masyarakat tidak meniru semua budaya yang masuk karena sudah memiliki kemampuan local genius, yaitu kemampuan suatu daerah atau masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan cita rasa setempat.

2.      Empat (4) teori (hipotesis) yang menjelaskan masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia :
a.       Hipotesis Brahmana, dikemukakan oleh J.C. van Leur.
Kaum Brahmana berperan dalam menyebarkan budaya Hindu. Mereka mendapat undangan dari para penguasa Indonesia untuk menobatkan raja, memimpin upacara keagamaa dan mengajarkan ilmu pengetahuan.
b.      Hipotesis Ksatria, dikemukakan oleh F.D.K. Bosch.
Masuknya agama dan budaya Hindu karena peran dai kaum ksatria. Di masa lampau sering terjadi peperangan antarkerajaan di India, para prajurit yang kalah atau jenuh perang melakukan migrasi ke daerah lain. Mereka kemudian mendirikan koloni-koloni melalui penaklukan. Melalui cara seperti itu mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu.
c.       Hipotesis Waisya, dikemukakan oleh N.J. Krom.
Penyebaran agama Hindu dilakukan oleh para pedagang. Dalam perdagangan mereka banyak melakukan hubungan dengan para penguasa dan rakyatnya, jalinan itu membuka peluang untuk menyebarkan agama dan budaya Hindu.
d.      Teori Arus Balik.
Dalam teori ini mengedepankan peran bangsa Indonesia. Para pedagang dan pelajar yang melakukan kunjungan atau memperdalam ilmu ke India, setelah mereka kembali ke Indonesia, mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu Buddha.
3.      Jalur Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu Buddha di Indonesia



a.       Jalur Laut
Mereka yang datang ke Indonesia mengikuti rombongan kapal-kapal para pedagang yang biasa melakukan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute yang dilalui dar India menuju Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Cina, Korea dan Jepang, ada pula yang langsung berlayar ke Indonesia.
b.      Jalur Darat
Dilakukan dengan menumpang para kafilah yang melalui jalan sutra.Jalan tersebut menggunakan rute dari India ke Tibet terus ke utara sampai ke Cina, Korea dan Jepang. Ada juga yang melakukan perjalanan dari India utara ke Bangladesh, Burma, Thailand dan Semenanjung Malaya, kemudian berlayar ke Indonesia.


 KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN HINDU BUDHA
1.      Bidang Ekonomi
a.       Kerajaan dikategorikan negara agraris atau negara maritim.
b.      Mata pencaharian meliputi perburuan, perikanan, pertambangan, pelayaran dan perdagangan
c.       Komoditas dagang paling uatam adalah rempah-rempah
d.      Perdagangan dengan menggunakan uang
e.       Sistem pajak sebagai upeti menjadi sumber penghasilan kerajaan
f.        Diberlakukan Tanah Sima (tanah yang dibebaskan dari pajak)
2.      Bidang Sosial
a.       Lapisan sosial masyarakat meliputi raja, bangsawan dan rakyat.
b.      Raja memiliki kekuasaan tertinggi
c.       Adanya kepercayaan kosmogonis, yaitu setiap masyarakat meyakini akan adanya keserasian antara dunia manusia yang berada di bumi dengan alam semesta.
3.      Bidang Politik
a.       Negara berbentuk kerajaan. Pusat kerajaan berperan sebagai sentral atau pusat.
b.      Setiap negara berusah menjalin hubungan dengan negara-negara sahabat yang ditujukan bagi kesejahteraan hidup masyarakat bersama.
4.      Bidang Budaya
a.       Terjadi percampuran budaya
b.      Bahasa yang ada digunakan sebagai alat pemersatu kerajaan dan komunikasi antarbangsa
c.       Dibangun beberapa candi megah
B.     PENINGGALAN SEJARAH YANG BERCORAK HINDU BUDDHA
1.      Agama
Agama Hindu Buddha dapat berkembang
2.      Arsitektur (Seni Bangunan)

Bentuk peninggalan arsitektur  terdiri dari :
a.       Bangunan bersifat sakral, yaitu bangunan yang berkaitan dengan keagamaan : candi, stupa, arca, wihara
b.      Bangunan bersifat profan, yaitu bangunan yang tidak bersangkutan dengan keagamaan : keraton, petirtaan, gapura dan pertapaan.
3.      Kesusastraan
Karya sastra yang dibawa dari India yaitu Ramayan dan Mahabarata, memacu para pujangga di Nusantara untuk menghasilkan karya-karya sastra sendiri, antara lain :
a.       Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa
b.      Sutasoma, karya Mpu Tantular
c.       Negarakertagama, karya Mpu Prapanca
4.      Tulisan dan Bahasa
Kerajaan Hindu Buddha meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Huruf dan bahasa tersebut kemudian dikenal masyarakat Indonesia, meskipun yang menggunakan pada saat itu masih kelompok masyarakat tertentu. (istana)
5.      Sistem Penanggalan
Dikenalnya sistem penanggalan menggunakan tarikh Saka. Perbedaan antara tarikh Saka dengan tahun Masehi adalah 78 tahun.
6.      Sistem Pemerintahan
Dikenalnya sistem kerajaan.

C.     CIRI PENINGGALAN YANG BERCORAK HINDU BUDDHA


1.      Candi



Candi berasal dari kata candikagrha yang bermakna rumah Candika (salah satu nama Dewi Durga).

Candi terdiri 3 bagian :
a.       Kaki Candi
Merupakan simbol dunia bawah (bhurloka), bentuknya bujur sangkar dengan jenjang pada salah satu sisinya. Pada kaki candi terdapat sumur tempat menyimpan pripih ( benda-benda yang dianggap sebagai lambang zat-zat jasmaniah dari seorang raja yang telah bersatu dengan penitisnya.

b.       Tubuh candi
Merupakan bagian tengah candi yang dianggap sebagai dunia antara (bhuwarloka). Tubuh terdiri dari sebuah bilik (kamar) yang ditengahnya berupa arca, bagian luar bilik diberi relung-relung dan terdapat jalan keliling yang disebut pradakshina.

c.       Atap Candi
Merupakan lambing dunia atas (swarloka). Atap candi terdiri dari tiga tingkatan yang semakin ke atas semakin kecil ukurannya dan pada puncaknya dibuat sebuah ratna.



            Perbedaan candi Jawa Tengah dan Jawa Timur :

Jawa Tengah
Jawa Timur
1.      Bentuk bangunannya tambun
2.      Atapnya bertingkat-tingkat
3.      Puncaknya berbentuk ratna
4.      Letak candi di tengah halaman
5.      Pada umumnya menghadap ke timur
6.      Bahan candi dari batu andesit
1.   Bentuk bangunannya ramping
2.   Atapnya berbentuk piramida jenjang
3.   Puncaknya berbentuk kubus
4.   Letak candi di bagian belakang halaman
5.   Pada umumnya menghadap ke barat
6.   Kebanyakan bahan candi dari bata

2.      Stupa



Stupa terdiri dari 3 bagian :
a.       Dasar stupa yang menjadi simbol jubah Buddha yang dilipat segi empat.

b.      Andha adalah bagian bangunan terpenting berupa bulatan setengah bola yang melambangkan keabadian

c.       Yasthi adalah puncak bangunan yang dilengkapi cathra (payung) yang menyimbolkan tongkat Buddha Gautama.


3.      Arca

Fungsi arca:
a.       Sebagai media untuk menjalankan semedi
b.      Sebagai perhiasan bangunan


c.       Sebagai patung kuburan yang ditempatkan di bilik candi





Sumber :
1. Ringkasan Bp. widarmono guru IPS SMP Tarakanita GS
2. Berbagai sumber buku dan ringkasan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar