Selasa, 14 Januari 2014

Teladan 'Guru" Mandela




Teladan ‘Guru” Mandela



Tokoh dunia  Nelson Mandela telah meninggal dunia Kamis, 5 Desember 2013 pada usia 95 tahun. Mandela pergi, tetapi dunia akan tetap mengenangnya sebagai tokoh inspiratif  yang mengubah  dendam menjadi pengampunan, kebencian menjadi persahabatan, kecurigaan menjadi kepercayaan, dan perbedaan menjadi kekayaaan hidup bersama. Tokoh dunia, presiden AS,  Barrack Obama, Mandela adalah simbol  simbol untuk keadilan, persamaan hak, dan martabat. “ .. Nelson Mandela telah ikut mewarnai dunia dengan kiprahnya, ia pernah  mengajarkan bahwa pendidikan dan pengetahuan adalah senjata yang paling kuat dan bisa digunakan untuk mengubah dunia. Apakah guru juga bisa menjadi inspirai bagi siswanya?
Nelson mengungkapkan bahwa kombinasi terbaik dari seorang manusia adalah kemampuannya untuk bisa memadukan antara kepala dan hati dengan baik, maka perlu menyelaraskan hati dan kepala. Guru  yang baik adalah mereka yang yang memadukan kompetensi yang dimiliki dengan hati. Suatu ketika sambil lewat saya mendengar “Nak, gambarmu bagus!” kata teman guru yang memperhatikan karya siswanya. Tampak siswa tersebut merasa senang dan bangga, raut wajahnya menunjukkan kepuasan. Anak tersebut semakin rajin untuk mengasah kemampuan menggambarnya. Yah pujian telah membuat anak percaya diri, membuat anak semakin bersemangat untuk menggambar dan pujian itu membekas dalam hatinya.Karena guru tersebut sering memberikan hati lewat pujian dan senyumannya sat  mengajar ini membekas dalam hati anak, belakangan guru tersebut mendapat award sebagai guru paling kreatif  versi anak-anak.
Dalam memberikan yang terbaik bagi perkembangan siswa, guru  lain memberikan  terobosan  setiap kegiatan siswa yang mereka rancang, proses dibuat lebih kreatif dan beragam. Contoh kegiatan  audisi untuk kegiatan pentas seni bulan Desember 2013, dalam proses audisi siswa diminta  kreativitasnya, agar dia dapat lolos. Proses keatif muncul baik yang sudah dipersiapkan siswa sendiri maupun yang muncul saat adanya masukan-masukan dari ‘komentator krearif’ guru. Dari kegiatan uadisi memunculkan  nilai (value )  yang dapat dipetik yaitu  percaya diri dan daya juang. Memang ada lolos dan yang gugur, tapi minimal anak telah berusaha serta telah menampilkan yang terbaik meski gagal. Hal yang sama telah dialami Nelson Mandela, beliau juga pernah mengalami kegagalan dalam perjuangannya, "Jangan nilai saya hanya dari kesuksesan. Nilai saya juga dari berapa kali saya gagal dan bagaimana caranya untuk bisa bangkit lagi." ( Kompas Desember 2013).
Dari paparan diatas meskipun sulit guru dituntut bukan hanya mengubah siswa menjadi lebih pandai tapi melainkan juga dituntut untuk membekali siswanya dengan keutamaan dan nilai-nilai yang mempersiapkan siswa menjadi insane yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain dan masyarakat ( Doni Koesoema, 2011) . Guru, dengan cara masing-masing,  diharapkan mampu membangun antusiame dan melibatkan siswa sepanjang proses pembelajaran. Pengalaman penulis untuk membuat anak semangat dalam pembelajaran terlebih dahulu guru mesti memiliki semangat. Kelak guru mampu memberikan warna dalam kehidupan siswa dengan kretivitaasnya masing-masing.  (bewe, 150114)


Penulis ; F. Budi Wibowo, Guru SMP Tarakanita Gading Serpong


Tidak ada komentar:

Posting Komentar