Minggu, 07 Juli 2013

Tugas guru


Tugas Guru

                           gambar : menukpqsd.worldpress.com

"Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan.
FRANKLIN D ROOSEVELT (1882–1945) Presiden ke-32 Amerika Serikat 



Tugas seorang guru :

1.     Guru sebagai Profesi
Tugas profesional guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing, serta meneliti (riset).
a.       Mendidik
Berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.

b.      Mengajar
Berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

c.       Melatih/membimbing
Berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa
d.      Meneliti
Untuk pengembangan kependidikan

2.     Guru di bidang kemanusiaan
·         yaitu  “pemanusiaan manusia”- dalam artian transformasi diri dan auto-identifikasi peserta didik sebagai manusia dewasa yang utuh.
·         Karenanya di sekolah,  guru  harus dapat menjadikan dirinya sebagai “orang tua kedua”  bagi peserta didik, dan di masyarakat sebagai figur panutan “digugu dan ditiru”.
a.      Guru harus mampu menjadikan dirinya orang tua kedua.
b.      Ia harus mampu menriksimpati sehingga menjadi idola siswa
c.       Auto-pengertian : homoludens, homopuber, dan homosapiens

3.     Di dalam masyarakat
a.       Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga Negara Indonesia yang bermoral.
b.      Mencerdasakan bangsa Indonesia

4.     Guru sebagai Personal
a.       Tugas personal menyangkut pribadi dan kepribadian guru.
b.      Itulah sebabnya setiap guru perlu manatap dirinya dan memahami konsep dirinya. Wiggens dalam Sahertian (1994) mengemukakan tentang potret diri guru sebagai pendidik.
c.       Menurutnya, seorang guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri.
d.      Bila ia berkaca pada dirinya, ia akan melihat bukan satu pribadi, tetapi ada tiga pribadi, yaitu:
 (1) Saya dengan konsep diri saya (self concept);
(2) Saya dengan ide diri saya (self idea); dan
 (3) Saya dengan realita diri saya (self reality).

e.       Dengan refleksi diri, maka guru mengenal dirinya (autoidentifikasi) dan selanjutnya haruslah mengubah (tranformasi) dirinya, karena guru itu adalah “digugu dan ditiru” dan haruslah “ing ngarso asung tuladha”. Karena itu sebelum ia mengemban misinya haruslah “membangun jati dirinya”.
f.       Misalnya dalam penampilan, guru harus mampu menarik simpati para siswanya,
 karena bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya kepada para siswanya.
g.      Maka guru harus memahami hal ini dan berusaha mengubah dirinya menjadi simpatik. Demikian juga dalam hal kepribadian lainya.



(bewe 08713)
Sumber :
1.      Drs. Moh. Uzer Usman, menjadi guru professional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1995.
2.      Asmuni Syukir, Astkip Worldpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar