Selasa, 18 September 2012

Hidup seperti gema


Jeda sejenak.....
Hidup seperti Gema





Pada suatu hari seorang ibu menegur anak laki-lakinya yang masih kecil.
Dalam kemarahan yang besar, anak itu meneriakinya, “Aku benci kamu!”
Anak itu kemudian lari keluar dari rumah dan masuk ke dalam hutan.
Di sana ia berdiri di sebuah bukit dan berteriak,

 “…….Aku benci kamu! Aku benci kamu! Aku benci kamu!”

Kemudian ia mendengar suara (gema suaranya sendiri) yang sama,

 “Aku benci kamu! Aku benci kamu! Aku benci kamu!”

Anak itu kaget dan mulai takut.
Maka ia berlari kembali ke rumah dan mencari ibunya,

 “…..  Mami, ada seorang pria jahat di hutan yang berteriak : aku benci kamu.”

Mendengar cerita sang anak, ibu itu tersenyum.
“Mari kita ke sana dan melihatnya,” kata sang ibu.
Mereka berdua kemudian pergi masuk ke hutan dan berhenti di tempat di mana anak itu tadi berdiri dan berteriak.
Kata ibunya,

 “Nak, sekarang berteriaklah : Aku cinta padamu. Aku cinta padamu. Aku cinta padamu!”
Setelah anak itu berteriak, terdengarlah suara yang sama :
 “Aku cinta padamu! Aku cinta padamu! Aku cinta padamu!”

“Kok bisa begitu, mami?” tanya anak itu.
“Itu namanya gema, nak. Dinding batu di depan itu yang telah memantulkan suaramu tadi,” jawab sang ibu.

“Begitu juga hidup kita ini seperti gema.
Kita menerima kembali apa yang telah kita berikan.
….Kalau kita mencintai, kita akan dicintai.
Kalau kita membenci, kita juga akan dibenci.”

Ibu dan anak itu kemudian berpelukan.


Adaptasi dari cerita Robert Schuller
( sumber : Rahkito Jati OMI,2005, “Segelas Susu”,Yogyakarta, Yayasan Pustaka Nusatama )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar