Minggu, 02 September 2012

Mari meraih sukses....



Tuhan memberiku tugas yaitu membawa keong jalan – jalan.………… aku mendesak, menghardik, memarahi  keong yang tak dapat berjalan cepat ………….Ya Tuhan! Mengapa ?.....Pelankan langkah tenamgkan hati…..oh?.....Tiba tbab tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga, aku rasakan hembusan angin , ternyata angin malam terasa lembut, ada lagi aku dengar kicau  burung, suara dengung cacing. Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh?.....mengapa  dulu aku tidak  rasakan semua ini ? ah ..mungkin aku telah salah menduga! …Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan – jalan sehingga aku dapat memahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya. “he’s here and with me for a reason…( warta odilia, 1 februari 2009)
  Itulah suatu kebiasaan tiap pagi di SMP Tarakanita Gading Serpong, siwa – siswi,  guru dan karyawan mendengarkan cerita  yang dibacakan sebelum doa pagi dan memulai pembelajaran. Kebiasaan ini dapat  membangkitkan semangat, mampu menyatukan pikiran dan hati, serta memahami kebermaknaan hidup.  Sehingga diharapkan mampu membantu siswa – siswi  SMP Tarakanita Gading Serpong  dalam  pembentukan  karakter pribadinya. Cerita dan renungan (harian, HPS, Bulan kitan suci, masa tertentu) selalu dibacakan secara bergantian.
Menurut ahli pendidikan,  pribadi mandiri adalah dia yang tahu siapa dan apa dia itu. Jadi dia seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya, karena sadar apa yang dituju. Kemandirian hasil suatu proses; proses pertumbuhan, proses perkembangan. ( J Drost,” Peran sekolah dalam membentuk membentuk kemandirian “,Kompas ).  Maka mendengar cerita dan renungan merupakan salah satu proses  situasi awal yang memungkinkan memulainya dan kelangsungan jalanya  proses pembentukan pribadi utuh .
Kebiasaan lain dipagi hari adalah saling memberi senyum, salam dan sapa, antara  guru dengan siswa, pendidik dan anak didik.. Pagi hari kepala sekolah atau wakil  kepala sekolah berserta beberapa guru menyambut siswa sebelum siswa memasuki area sekolah.oh! Sangat indah sekali keakraban antar guru dan siswa, bukan hanya selamat pagi tapi juga dapat mennyakan kabar hari ini atau mennyakan hal lains serta guru langsung mempu melihat bagaimana keadaan  para siswanya hari itu segar, sedang ada masalah . Dari siswa kebiasaan  ini   mereka merasa  diterima, dihargai, diperhatikan serta dilindungi, sehingga para siswa bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran hari  itu. Menurut Michael Marland ,1975 ( educare, nomor11/II/Februari 2006)  mengasuh anak, anak harus merasa dilindungi/diasuh/dirawat. Dari guru dapat mengenal nama dan pribadi siswanya.  Hubungan yang hangat antara pendidik dan anak didik juga sebagai pendorong dan salah satu penentu keberhasilan proses pembelajaran belajar . kebiasaan saling senyum dan memberi salam terus dilakukan guru dan siwa dalam proses kegiatan  selanjutnya.
Bila  menyusuri serambi kelas kita  bisa melihat dari luar, dinding kelas bagian belakang  dan diluar kelas , berupa mading, penuh  gambar, poster  atau tulisan – tulisan  informatif  yang dibuat para siswa. Dekorasi berupa karya – karya siswa, gambar, poster atau tulisan itu diyakini mampu memberikan rangsangan visual kepada siswa.  Mengutip tulisan St Kartono ( “Mengasah Imajinasi”, Kompas ), imajinasi  inilah yang memungkinkan siswa tumbuh menjadi pribadi kreatif.   SMP Tarakanita Gading Serpong  menyediakan sebagian dinding kelas menjadi  ’ramai’ oleh gambar atau informasi  yang edukatif dan inspiratif.
Belajar di lingkungan yang nyaman, teman – teman yang menyenangkan dan guru yang bersahabat tentu akan memuat siswa semakin bersemangat belajar.   Mereka  dapat memulai pencapaian cita – citanya melalui SMP Tarakanita Gading Serpong dengan mantap.  Akhirnya   semua berharap mereka menjadi generasi yang baik dan sukses. Suskses bukan bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga bagi keluarga,  masyarakat, negara dan bagi semuanya. Semoga. (bewe )
Akhir Oktober 2009
f. budi wibowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar